Ribuan tenaga honorer berstatus R2 dan R3 hasil seleksi PPPK 2024 tahap 1 akan menggelar aksi damai di halaman Gedung DPRD Kabupaten Kuningan pada Kamis, 16 Januari 2025. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk tuntutan terhadap pemerintah yang hingga kini belum memberikan kejelasan maupun solusi terkait status kepegawaian mereka.
Ketua Forum Honorer R2 dan R3 Kuningan, Iyan Oyang, didampingi oleh Sekretaris Otong, menyampaikan bahwa aksi damai ini akan melibatkan berbagai sektor tenaga honorer, mulai dari guru, tenaga kesehatan, tenaga administrasi, Satpol PP, hingga Dinas Perhubungan.
"Aksi ini akan menjadi salah satu yang terbesar karena melibatkan ribuan honorer R2 dan R3 di Kuningan. Mereka menuntut keadilan atas pengabdian bertahun-tahun yang telah mereka berikan," ujar Iyan.
*Tuntutan Utama Honorer R2 dan R3*
Dalam aksi ini, tenaga honorer menyampaikan beberapa poin tuntutan kepada pemerintah, antara lain:
1. Pengangkatan Berdasarkan Masa Kerja
Menuntut pengangkatan tenaga non-ASN database BKN (R2, R3) Kabupaten Kuningan menjadi PPPK penuh waktu, berdasarkan masa kerja dan kontribusi nyata, dengan target penyelesaian maksimal pada tahun 2027.
2. Penolakan Rekrutmen Baru
Menolak rekrutmen CPNS dan PPPK Formasi Umum di Kabupaten Kuningan hingga semua honorer non-ASN database BKN (R2, R3) selesai diangkat menjadi PPPK full time.
3. Pengesahan RPP Manajemen ASN
Mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan RPP Manajemen ASN yang menjadi turunan dari UU 20 Tahun 2023 tentang ASN, agar mengakomodasi tenaga honorer database BKN dalam sistem PPPK penuh waktu.
4. Penerbitan Keppres
Meminta Presiden menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) terkait pengangkatan tenaga non-ASN database BKN menjadi PPPK full time.
5. Revisi UU Keuangan Daerah
Menuntut revisi terhadap UU 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, terutama pasal yang membatasi belanja pegawai hingga 30%, sehingga memberi ruang lebih besar untuk pengangkatan honorer menjadi PNS atau PPPK.
*Bersatu untuk Keadilan*
Iyan menegaskan bahwa aksi damai ini adalah murni perjuangan untuk keadilan dan masa depan yang lebih baik bagi para tenaga honorer. "Kami telah mengabdi dengan penuh dedikasi di berbagai lini pelayanan publik. Ini bukan hanya soal pekerjaan, tetapi soal pengakuan atas jasa dan kontribusi kami," tegasnya.
Dia juga mengajak seluruh tenaga honorer R2 dan R3 di Kabupaten Kuningan untuk bersatu dalam aksi damai ini. "Jika bukan kita yang bergerak, siapa lagi? Jika bukan sekarang, kapan lagi? Mari kita tunjukkan bahwa kita bersatu untuk keadilan dan masa depan bersama."