Lihat ke Halaman Asli

Mengupas Dampak Tren Marriage is Scary Terhadap Kesehatan Mental

Diperbarui: 22 Oktober 2024   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Senang rasanya menjadi bagian yang merasakan kenikmatan era digital. Pencarian informasi, bertukar kabar, belajar, atau hanya sekedar mencari guyonan untuk membuat tertawa mudah untuk dilakukan. Semua kalangan juga sudah terpapar dengan era globaliasasi. Aplikasi yang sedang digandrungi dan lekat dengan keseharian adalah aplikasi TikTok. Banyak konten-konten maupun tren yang bisa kita dapatkan. Tentunya hal ini akan melahirkan manfaat sekaligus kerugian yang ditimbulkan.

Mendengar dua kata ini mungkin tak asing ditelinga kita “scroll tiktok” hal yang dapat menghanyutkan,tenggelam dan kehabisan waktu apabila tidak memiliki kontrol diri yang baik. Tak heran jika ada seseorang yang tenggelam dalam aplikasi tiktok atau dalam artian dapat memainkannya selama 24 jam, karena banyaknya variasi konten video yang diatawarkan. Hampir seluruhnya ada, mirip dengan toko toserba. Hanya perlu menggerakkan jari ke atas pada layar gawai pintar, hal yang sangat mudah untuk dilakukan dan tidak menguras banyak tenaga.

Lebih kurang pada awal bulan Agustus 2024 mendadak ramai terdengar “marriage is scary” ditengah-tengah masyarakat. Sebuah tren yang masih viral dan menarik banyak antusias bahkan hingga September 2024 sekarang. Jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia marriage is scary adalah pernikahan itu menakutkan. Sesuai dengan judulnya, tren ini berisikan video yang berupa tulisan dari orang-orang yang menceritakan pengalaman buruknya dalam berumah tangga ataupun perasaan takut dan khawatir tentang pernikahan nantinya.

Entah kenapa dari banyaknya tren viral lainnya yang ada ditiktok marriage is scary yang paling menarik perhatian saya untuk berkomentar. Sadar atau tidak tentunya tren ini memiliki dampak yang ditimbulkan. Baik dampak positif dan dampak negatif itu sendiri. Apa dampak yang ditimbulkan dari video dengan durasi singkat yang memuat kalimat mengenai permasalahan rumah tangga dan rasa ketakutan tersebut?

Dampak Positif 

  • Dampak positif dari adanya tren ini adalah membuka pemahaman bahwa menikah tidak 100% berjalan lancar dan hanya berisi kebahagian saja untuk itu tren ini menyadarkan untuk dapat memilih pasangan yang tepat agar dapat mengantisipasi dan bekerjasama dalam pernikahan.
  • Tren ini juga bermanfaat untuk menyadarkan para remaja yang sedang dimabuk kebayang yang rasanya sudah tak tahan untuk segera menikah memberikan gambaran tentang apa yang akan terjadi. Dengan adanya tren ini, kemungkinan seseorang akan mempersiapkan diri dengan jauh lebih baik lagi sebelum memutuskan untuk menikah.
  • Tren ini juga memberikan kesadaran bagi perempuan ataupun laki-laki agar tidak melanjutkan hubungan dengan pasangan yang toxic kejenjang yang serius.

Singkatnya dampak positif dari tren marriage is scary adalah membuat seseorang ataupun pasangan yang ingin menikah perlu kesiapan penikahan yang matang. Tentunya hal ini membuat banyak orang belajar dan mencari informasi seharusnya kapan dan apa yang harus dipersiapkan dalam pernikahan. Dengan timbulnya pemahaman dan cara pandang baru ini tentunya akan melahirkan dampak positif yang lebih besar lagi. Dengan adanya tren ini banyak ditemui pasangan maupun idividu yang belajar ilmu pernikahan, baik secara agama maupun psikologis. Memeperbaiki diri, baik itu dari segi finansial, kesehatan fisik, dan juga kontrol emosi. Bahkan banyak ditemui orang-orang yang mengikuti konseling pra-nikah dengan psikolog maupun konselor dan juga banyak orang yang menggali dan banyak belajar mengenai ilmu parenting.

Kaitan Dengan Kesehatan Mental 

Pernikahan yang penuh dengan kesiapan dan ilmu pernikahan bahkan parenting tentunya akan menghasilkan keluarga yang harmonis. Angka KDRT bisa menurun, angka kekerasan pada anak yang dilakukan orang tua juga dapat menurun. Keluarga yang harmonis penuh rasa cinta dan aman tentunya akan melahirkan individu yang sehat mental. Tidak adanya perasaan traumatis yang dialami baik itu dari segi pasangan maupun anak yang hadir ditengah pernikahan. Mengingat Indonesia juga termasuk negara Fatherless  urutan ke-3 di dunia, untuk itu hal ini juga nantinya dapat menurun anak-anak merasakan peran ayah yang seharusnya. Angka depresi, stres akut, bunuh diri, dan gangguan mental lainnya yang kerap kali terjadi karena salah satunya berasal dari keluarga dapat menurun dan membaik.

Dampak Negatif 

Dampak negatif dari tren ini juga tak bisa dielakkan, diantaranta yaitu:

  • Tren ini menimbulkan kecemasan dan ketakutan berlebih bagi para wanita mengenai pernikahahan.
  • Memutuskan untuk tidak menikah.
  • Memandang semua laki-laki sama dan buruk.
  • Timbulnya konflik antara laki-laki dan perempuan.
  • Hal ini dikarenakan lebih banyak perempuan yang menyuarakan ketakutannya, beberapa akun para laki-laki juga mengatakan keberatannya dan mengatakan juga merasakan ketakutan yang sama apabila mendapat pasangan yang tidak tepat.
  • Bagi orang yang memiliki kisah rumah tangga yang tidak sehat, merasa terpukul dan malu.
  • Dapat memicu atau membangkitkan kenangan buruk.

Kaitan dengan Kesehatan Mental 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline