Lihat ke Halaman Asli

Nabila DjursyahLbs

JANGAN LUPA DI FOLLOW, KOMEN, LIKE DAN SHARE

Aspek Psikososial bagi Petugas Medis akibat Wabah Covid-19

Diperbarui: 14 Agustus 2020   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Covid 19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru saja ditemukan. Yang mana virus corona ini adalah virus yang baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal. Wabah ini timbul di wilayah Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019.

Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan maupun manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk, pilek hingga yang lebih serius seperti Middle east Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19.

Dan sekarang telah menyebar ke 6 benua dan 66 negara dengan lebih dari 650.000 63 individu yang terkena dampak dan lebih dari 30.000 kematian secara internasional. Realokasi sumber daya  Healthcare pada saat ini termasuk membatasi akses ke semua kecuali kunjungan ambulatori yang paling penting dengan mengalihkan ini ke kunjungan virtual untuk perawatan primer dan khusus yang paling berkelanjutan.

Timbulnya wabah pendemi COVID 19 mengakibatkan sejumlah masyarakat mengalami lonjakan penuirunan ekonomi. dan sebagian masyarakat yang menjalankan pekerjaannnya sebagai tenaga medis dirumah sakit untuk pertolongan pasien yang terkena COVID-19 mengalami tekanan pada pekerjaannya yang berdasarkan pada potensi bahaya dalam bidang  psikososial. Yang mana dengan memeningkatkannya pasien dan kewaspadaan tertular penyakit semakin tinggi maka petugas medis tersebut juga mengalami tuntutan kerja  semakin tinggi atau semakin meningkat daripada kemampuan kerjanya. Potensi bahaya kerja dalam bidang psikososialnya pada tenaga medis dirumah sakit yaitu timbulnya stress  dan kelelahan dalam kerja.

Stres dan kelelahan adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau suatu perubahan karena mengalami suatu beban kerja yang diluar batas kemampuannya. Stres juga dapat terjadi karena situasi atau pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa, gugup, marah,  tidak bersemangat dan berkurangnya imunitas pada si penderita. Setiap orang, termasuk anak-anak, pernah mengalami stres. Kondisi ini tidak selalu membawa efek buruk dan umumnya hanya bersifat sementara akan tetapi jika mengalaminya  dengan jangka waktu yang cukup lama dan semakin meningkat akan menimbulkan penyakit dan kita bisa menyebutnya penyakit akibat kerja (PAK). Stres akan berakhir saat kondisi yang menyebabkan tekanan atau frustasi tersebut dilewati.

Berikut adalah kutipan artikel berita yang langsung disampaikan oleh Agus Wibowo selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB. Bahwa pelaksanaan petugas medis merawat atau menangani pasien yang terkena atau positif Covid-19 berlangsung lebih lama dibandingkan dengan menangani pasien yang lainnya. Berikut adalah kutipan percakapannya "Ketika kita sampai ruangan pasien, waktu yang dibutuhkan menangani pasien tergantung tindakan. Satu pasien bahkan bisa 1 jam. Misalnya ada pemeriksaan jantung atau pemeriksaan elektrokardiogram (EKG), ini perawatan yang kita beri ke pasien paling cepat 30 menit," kata Nurdiansyah salah satu petugas medis Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso ketika berbagi pengalamannya di Media Center Gugus Tugas Percepatan penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu 19 April 2020.

Dan semakin memprihatinkannya bahwa satu perawat atau tenaga medis saat ini menangani dua sampai tiga orang pasien yang mana hal ini akan meningkatkan risiko penyakit akibat kerja yaitu pada potensi bahaya psikososial yaitu stress dan kelelahan akibat kerja.

Dikarenakan lebih besar tuntutan kerja daripada kemampuan pekerja. Timbulnya stress dan kelelahan saat bekerja selama wabah pendemi COVID-19 adalah:
Waktu kerja yang lama jumlah pasien yang meningkat dan praktik terbaik yang terus berubah seiring perkembangan informasi tentang COVID-19.

Semakin sulit mendapatkan dukungan sosial karena jadwal kerja yang padat dan adanya stigma masyarakat terhadap petugas atau tenaga medis karena akan mengakibatkan tertularnya penyakit pada petugas medis di rumah sakit kepada masyarakat.

Oleh karena itu timbullah Rasa takut petugas garis depan akan menularkan COVID-19 ke teman dan keluarga karena bidang pekerjaannya
Kurang kesempatan bagi tenaga medis  untuk perawatan dasar bagi dirinya sendiri.
Kurang informasi tentang paparan jangka panjang pada orang-orang yang terinfeksi COVID-19.

Seorang pekerja dapat meringankan stress dan kelelahan akibat kerja adalah dengan dukungan sosial dari keluarga dan juga masyarakat dan membatasi konsumsi kafein, menghindari konsumsi alkohol dan NAPZA, tidur yang cukup dan melakukan kegiatan yang menyenangkan hati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline