Lihat ke Halaman Asli

Nabila Indah Prilia

MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010057

Ranggawarsita Tiga Era, Kalasuba, Katatidha, Kalabendhu, dan Fenomena Korupsi di Indonesia

Diperbarui: 1 November 2024   02:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modul Prof Apollo

Pendahuluan

Ranggawarsita, yang memiliki nama asli Raden Ngabehi Ranggawarsita, adalah salah satu pujangga terbesar dalam sejarah sastra Jawa. Ia lahir di Yogyakarta pada tahun 1800, dalam keluarga ningrat, yang memberikan akses kepada pendidikan dan pemikiran yang lebih luas. Keluarganya memiliki latar belakang yang kaya akan tradisi dan budaya Jawa, yang memengaruhi pandangan dan karyanya. Ranggawarsita hidup pada masa yang penuh gejolak, di mana Indonesia, khususnya Jawa, mengalami pergeseran sosial, politik, dan budaya akibat penjajahan Belanda

Secara keseluruhan, Ranggawarsita adalah simbol kekuatan sastra dan pemikiran di Indonesia, khususnya dalam konteks kebudayaan Jawa. Karya-karyanya tidak hanya mencerminkan kondisi zamannya, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi mendatang untuk terus mengembangkan dan melestarikan budaya dan identitas mereka. Ranggawarsita bukan hanya seorang pujangga, tetapi juga seorang pemikir yang berkontribusi terhadap pembentukan masyarakat yang lebih sadar akan nilai-nilai kearifan lokal dan spiritualitas.

Tiga Era Ranggawarsita mengacu pada pandangan tentang perkembangan masyarakat dan budaya Jawa, yang sering dikaitkan dengan tiga periode: Kalasuba, Katatidha, dan Kalabendhu. Masing-masing era ini menggambarkan kondisi sosial dan moral masyarakat.

What 

1. Era Kalasuba

Pada Era Kalasuba ini merupakan masa kejayaan dan kemakmuran. Masyarakat hidup harmonis, saling menghargai, dan memiliki rasa solidaritas yang tinggi.

2. Era Katatidha

Pada Era Katatidha ini merupakan era yang memasuki fase penurunan di mana moralitas masyarakat mulai tergerus.

3. Era Kalabendhu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline