Lihat ke Halaman Asli

Nabila Indah Prilia

MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010057

Menjadi Sarjana dan Menciptakan Etika Kebahagiaan Aristotles

Diperbarui: 10 Oktober 2024   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modul Ruang Publik Prof Apollo

Aristoteles lahir pada tahun 384 SM di Stageira, suatu kota di Yunani utara. Ayahnya mewarisi kedudukan sebagai dokter pribadi Amyntas II, raja Makedonia. Kira-kira pada umur 18 tahun Aristoteles tiba di Athena dan menjadi murid Plato. Ia belajar di Akademia selama hampir 20 tahun hingga wafatnya Plato pada tahun 348-7 SM. Sebagai filsuf dalam banyak hal Aristoteles jauh berbeda dengan para pendahulunya, sebab dialah filsuf pertama yang menulis seperti seorang professor. Karya-karya Aristoteles antara lain, Categoriac, De interpretation, Analytics Priora, Analytica Posteriora, Topica, Phisica, De caelo, De generatione et corruption, Meteorologica, De anima, Parva Naturalia, De partibus animalium, De mutu animalium, De incessu animalium, De generatione animalium, Ethica Nicomache, Magna Moralia, Ethica Eudemia, Politics, Economics, Rhetorica, Poetica, dan masih banyak lagi. Risalah-risalahnya sistematis, telaahnya dipilah-pilah menjadi sejumlah bagian dan ia juga menjadi seorang guru profesional dan bukan semacam nabi yang mendapat ilham. Karya-karyanya bersifat kritis, seksama, wajar dan tanpa terlihat adanya jejak agama Bachus yang penuh gelora.

Aristotle's Ethnic, khususnya Ethica Nicomachea (EN), merupakan salah satu karyanya yang paling terkenal. Dalam kitab ini, Aristotle membahas tentang konsep eudaimonia---yang artinya "kebahagiaan"---dan bagaimana manusia dapat mencapainya. Setiap orang ingin bahagia. Dengan pikiran, per-kataan dan perbuatannya, manusia ingin meraih kebahagiaan. Dengan harta-kekayaannya, manusia mau bahagia. Bahkan demi kebahagiaan, ada orang yang rela mempertaruhkan nyawa. Ia berkorban sedemikian supaya dirinya dan sesama di sekitar dapat bahagia. Kebahagiaan dicari dan senantiasa diimpikan manusia karena ia merupakan kebaikan tertinggi (the ultimate good) yang selalu menjadi tujuan terakhir setiap tindakan khas manusia. Tindakan khas manusia adalah tindakan berkeutamaan yang senantiasa dilakukan dalam terang pemikiran yang lurus (orthos logos; correct reason). Aktualisasi keutamaan moral dan keutamaan intelektual sebagai bagian utuh dari aktivitas jiwa manusia dalam bentuk tindakan moral dan aktivitas kontemplasi hal-hal luhur memastikan manusia menggapai kebahagiaan. Dengan lain perkataan, manusia yang makin manusiawi dapat merasakan dan mengalami kebahagiaan.

Modal Ruang Publik Prof Apollo

Apa itu Etika Kebahagiaan Aristoteles?

Konsep Umum Kebahagiaan

Bahagia adalah keadaan atau perasaan gembira dan damai, perasaan terbebas dari segala kekhawatiran dan menjalani kehidupan yang memuaskan. Sedangkan kebahagiaan adalah kegembiraan dan kedamaian dalam hidup (lahir dan batin). Oleh karena itu, kebahagiaan adalah keadaan pikiran jasmani dan rohani serta perasaan gembira dan damai dalam hidup, yang menjadikan seseorang berkepribadian sehat. Kebahagiaan timbul dari pemenuhan akan kebutuhan dan harapan. Melalui rasa kepuasan ini, seseorang memperoleh kepuasan sebagai tanda kebahagiaan. Oleh karena itu, kita dapat menikmati hidup dengan kedamaian dan ketenangan pikiran. Kebahagiaan adalah upaya paling mendasar dari semuanya. Manusia selalu ingin mengalami hal-hal yang menyenangkan, dan pada saat yang sama, manusia juga ingin menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan atau tidak mengenakkan.

Kebahagiaan pada dasarnya mempunyai sifat yang sangat subjektif, artinya hanya orang tersebutlah yang memahami kebahagiaannya sendiri.5 Maka setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam mengartikan kebahagiaan. Bahkan untuk mencapai kebahagiaan seseorang memiliki jalan yang masing-masing yang tidak sama antara orang yang satu dengan yang lainnya.

Makna Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti adat kebiasaan, watak atau kelakuan manusia. Etika dapat diartikan sebagai ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Etika berupaya untuk menyelidiki tindakan atau perilaku baik dan buruk, benar atau salah. Maka dengan demikian etika berupaya untuk menjawab mengenai pertimbangan-pertimbangan kategoris dari suatu tindakan baik dan buruk, benar atau salah yang didasari atas aturan moral tertentu. Maka dari itu, etika seringkali dikaitkan dengan filsafat moral. Kata moral berasal dari bahasa Latin "mos", "moris" yang memiliki arti adat kebiasaan.

Etika dapat diartikan  dalam tiga kategori: etika sebagai sistem nilai, etika sebagai kode etik, dan etika sebagai ilmu. Etika sebagai suatu sistem nilai  berupa nilai-nilai normatif yang dijadikan  asas, pegangan, atau pedoman  dalam suatu komunitas (masyarakat) tertentu dan berfungsi untuk mengatur tingkah laku anggota masyarakat tersebut. Etika sebagai kode etik adalah seperangkat pedoman teknis dan praktis yang diterapkan dalam upaya mengendalikan perilaku. Etika sebagai suatu ilmu yang bersifat sistematik, bertujuan mempelajari baik  buruknya perbuatan, hak dan kewajiban moral, sedangkan etika disebut  filsafat moral atau pencerminan filosofis moralitas.

Etika Kebahagiaan Aristoteles

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline