Lihat ke Halaman Asli

TPA PIYUNGAN YOGYAKARTA DIBUKA, PEMBUANGAN SAMPAH DIBATASI?

Diperbarui: 9 November 2023   10:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Membaca berita dengan tajuk "TPA Piyungan kembali dibuka 6 September setelah ditutup sejak 23 Juli 2023" cukup menarik bagi kami. Berita ini mengulik tentang volume sampah yang bisa dibawa ke TPA Piyungan mulai 6 September dibatasi maksimal 127 ton per hari dari yang sebelumnya mencapai 700 ton perhari. 

Dibukanya kembali TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Piyungan di Yogyakarta merupakan perkembangan positif bagi pengelolaan sampah di wilayah tersebut. Pembukaan TPA Piyungan dengan membatasi jumlah sampah yang masuk ke TPA Piyungan setiap harinya dianggap sebagai jawaban atas permasalahan sampah di Yogyakarta. Selain itu, TPA yang dioperasikan dengan benar dan memenuhi standar sanitasi merupakan langkah penting dalam melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat. 

Hal lainnya adalah dengan adanya lokasi TPA yang memadai, diharapkan membantu mengelola sampah dengan lebih efisien dan berkelanjutan. Namun, menurut kami, penting juga memastikan bahwa pengelolaan TPA Piyungan dilakukan dengan baik, termasuk pengawasan ketat terhadap operasionalnya, pemantauan dampak lingkungan, serta melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pemantauan dan pengawasan. Upaya untuk mengurangi volume sampah melalui proses daur ulang dan pengurangan sampah juga perlu ditingkatkan, seperti halnya yang dilakukan masyarakat Karangmiri di Giwangan. Mereka mengoptimalkan pengelolaan sampah mandiri dengan cara biokonversi maggot di Kandang Maggot Jogja, Kricak.

Sebagai kesimpulan, dibukanya TPA Piyungan adalah langkah positif dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta, tetapi perlu dikelola dengan baik dan berkelanjutan untuk memastikan dampak positif yang berkelanjutan pada lingkungan dan masyarakat setempat. Oleh karena itu, perlu diperhatikan jika TPA Piyungan bukan hanya menjadi tempat 'membuang' sampah, tetapi sebagai acuan edukasi dan kesadaran lingkungan. Menurut kami, TPA Piyungan adalah tempat yang bisa digunakan untuk mengedukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengurangi, mendaur ulang, dan memilah sampah dengan benar sejak awal. Masyarakat perlu menyadari bahwa setiap harinya mereka menghasilkan sampah dalam jumlah yang cukup besar sehingga permasalahan sampah di Yogyakarta tidak dapat diselesaikan tanpa adanya pengelolaan.

Pengelolaan ini dapat dengan cara menimbun sampah organik di dalam tanah, melakukan daur ulang botol, plastic, dll. Pengelolaan seperti ini bisa lebih kita perhatikan, memilah sampah menjadi bahan anorganik dan bahan organik, memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan pupuk, memanfaatkan sampah plastik untuk membuat kerajinan tangan, dan menjual kembali sampah botol plastik. Selain mengelola sampah dengan baik, hal ini juga membantu dari segi ekonomi. Dalam lingkup sekolah, guru sering meminta siswa membuat ecobrick, yang menurut kami cara tersebut cukup efektif untuk mengurangi sampah di Yogyakarta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline