Lihat ke Halaman Asli

Nabila Quraniyatul Khuluq

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Urgensi Pendidikan Pancasila di Era Revolusi Indsutri 4.0

Diperbarui: 11 September 2024   01:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Berdasarkan Pasal 35 Ayat 5 Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dinyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah Pancasila. Tentu saja tujuan mata kuliah ini untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Namun, mengapa pada tingkat perguruan tinggi masih dibutuhkan pelajaran pancasila yang umumnya telah kita pelajari selama 12 tahun sejak sekolah dasar?. Apakah para pelajar setingkat mahasiswa masih belum memahami dan mengimplementasikan peran pancasila setelah 12 tahun lamanya belajar?.

Sebelum itu, mari kita bahas sedikit tentang revolusi industri 4.0 di Indonesia. Industri 4.0 sendiri adalah tren utama dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi siber. Dicetuskan pertama kali oleh Jerman. Industri ini menjadikan teknologi cerdas atau robot sebagai pusat utama untuk menghubungkan berbagai bidang kehidupan manusia, ditandai dengan perkembangan pesat bidang IT, seperti otomasi, analisis big data, teknologi robot, artificial intelligence (AI), hingga internet of things (IoT). Banyaknya e-commerce dan penggunaan AI di masyarakat menandakan revolusi industri 4.0 sedang terjadi di Indonesia. Tentu saja hal ini memiliki dampak yang cukup signifikan pada berbagai aspek di masyarakat kita, seperti halnya pendidikan, moralitas, kesadaran berbangsa dan bernegara dan lain-lain.

Inilah alasan mengapa pemerintah mewajibkan adanya mata kuliah pancasila sekalipun pada tingkat perguruan tinggi, dengan semakin merebaknya revolusi industri maka semakin beragam pula globalisasi yang masuk ke negara kita. Bahkan tanpa kita sadari, kita telah menormalisasi budaya asing yang masuk ke negara kita, menganggapnya sebagai "tren" hingga lupa untuk melestarikan budaya sendiri. Tak hanya itu, paham ideologi kita pun terancam, dengan rendahnya kesadaran dan rasa nasionalisme serta minimnya pengetahuan membuat masyarakat dengan mudahnya menerima segala hal yang mereka "konsumsi" dari media sosial. Dari sinilah istilah urgensi pendidikan pancasila kembali ke permukaan.

Apa itu urgensi pendidikan pancasila?, Apa hubungannya dengan revolusi industri 4.0 di Indonesia?, Mengapa kita membutuhkannya?.

Urgensi Pendidikan Pancasila di Era Revolusi Industri 4.0

Urgensi pendidikan Pancasila adalah pentingnya pendidikan Pancasila untuk membentuk warga negara yang baik dan paham akan hak dan kewajibannya. Sedangkan urgensi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi, bertujuan agar mahasiswa tidak tercerabut dari akar budayanya sendiri dan agar mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Namun, mengapa harus dimulai dari tingkat mahasiswa?, Mengapa tidak lebih dini?. Hal ini dikarenakan pada tingkat Mahasiswa, ia telah memasuki fase dewasa dan tahapan kehidupan yang sebenarnya. Tentu saja ini sudah cukup dini untuk generasi muda, mereka masih memiliki semangat muda dan keinginan yang tak terbantahkan. Maka tak heran, demonstrasi kebanyakan di lakukan oleh pelajar setingkat mahasiswa. Berikut urgensi pendidikan pancasila di era revolusi industri 4.0:

1.  Penguatan Identitas Nasional

Di tengah globalisasi dan pengaruh budaya asing yang semakin kuat, Pancasila berfungsi sebagai dasar identitas dan jati diri bangsa. Pendidikan Pancasila membantu generasi muda memahami dan menghargai nilai-nilai yang membentuk identitas Indonesia, seperti persatuan dan keadilan sosial.

2.  Pencegahan Radikalisasi dan Intoleransi

Era digital memudahkan penyebaran ideologi ekstrem dan intoleransi. Pendidikan Pancasila berperan dalam memperkuat nilai-nilai toleransi, pluralisme, dan moderasi, sehingga mencegah penyebaran paham radikal dan intoleran.

3.  Pembangunan Karakter dan Etika Digital

Teknologi informasi dan media sosial seringkali menimbulkan tantangan dalam hal etika dan moral. Pendidikan Pancasila membantu membangun karakter yang kuat dan etika dalam penggunaan teknologi, mengarahkan individu untuk bertindak dengan tanggung jawab dan integritas.

4.  Mendorong Partisipasi Aktif dan Bertanggung Jawab

Revolusi Industri 4.0 mengubah cara kerja dan interaksi sosial. Pendidikan Pancasila mengajarkan pentingnya partisipasi aktif dalam masyarakat dan tanggung jawab sosial, yang relevan dalam konteks perubahan sosial dan ekonomi yang cepat.

5.  Menghadapi Ketimpangan Sosial

Era digital seringkali memperparah ketimpangan sosial dan ekonomi. Pendidikan Pancasila mengajarkan prinsip keadilan sosial dan kesetaraan, yang penting untuk mengurangi ketimpangan dan membangun masyarakat yang lebih adil.

6.  Memperkuat Persatuan dan Kesatuan

Era digital seringkali memperlihatkan potensi perpecahan dan polarisasi. Pancasila, dengan prinsip-prinsipnya tentang persatuan dan kesatuan, membantu menjaga kohesi sosial dan mencegah konflik yang dapat muncul dari perbedaan pendapat dan kepentingan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline