Lihat ke Halaman Asli

nabila kartikaeka

Mahasiswa Universitas Airlangga 2021

Maraknya Gerai Kopi di Indonesia

Diperbarui: 5 Juli 2022   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kopi merupakan salah satu teman hidup bagi sebagian masyarakat yang ada di Indonesia. Menurut data dari International Coffee Association pada tahun 2017 Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan yang dimana Indonesia menempati urutan keempat dalam produksi kopi. 

Menurut data dari International Coffee Organization (ICO), konsumsi kopi di Indonesia mencapai 5 juta kantong berukuran 60 kilogram pada periode 2020/2021. Jumlah itu meningkat 4,04% dibandingkan pada periode sebelumnya yang sebesar 4,81 juta kantong berukuran 60 kg.

Peningkatan dalam produksi kopi di Indonesia ini disebabkan karena kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka berkumpul dan minuman kopi menjadi minuman yang sering disuguhkan saat suatu kelompok berkumpul. Peningkatan produksi kopi ini menyebabkan terdapat peluang usaha. 

Peluang usaha ini dapat dilihat dengan maraknya gerai kopi yang sudah ada di kota besar. Contoh dari Gerai kopi tersebut yaitu Janji Jiwa, Kopi Kenangan, Kopi Lain Hati, dll.

Gerai kopi yang sudah ada ini tidak hanya menyuguhkan kopi saja, namun juga menyuguhkan desain interior yang sangat unik yang berguna untuk menarik para pelanggan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu merk Gerai kopi baik internasional maupun nasional semakin banyak sehingga para pelaku usaha harus memutar otak untuk mengembangkan Gerai kopi yang mereka miliki. 

Salah satu strategi yang dapat digunakan yaitu dengan menggaet kaum milenial guna mempromosikan Gerai kopi yang ada. Dengan menggaet kaum milenial mengakibatkan banyak dari kaum millenial yang mengunjungi Gerai kopi guna untuk mengopi bersama teman atau hanya sekedar healing karena interior yang dimiliki oleh Gerai kopi tersebut.

Menurut data dari National Coffee Association United States pada tahun 2011 menjelaskan bahwa terdapat peningkatan dalam mengonsumsi kopi pada remaja yang berumur 18-24 tahun. Kemudian menurut data dari International Coffee Association Indonesia pada tahun 2017 juga menjelaskan bahwa konsumsi kopi pada kaum remaja di Jakarta juga meningkat. 

Hal ini disebabkan karena hampir setiap hari para kaum remaja khususnya remaja yang bertempat tinggal di Ibukota mengonsumsi kopi baik sendiri maupun dengan teman-temannya. 

Selain itu, peningkatan dari jumlah konsumsi kopi pada remaja juga dapat diakibatkan karena kebutuhan. Kebutuhan yang dimaksud dapat berasal dari kebutuhan untuk bergaya bersama teman sejawatnya atau kebutuhan untuk menemaninya dalam mengerjakan tugas.

Maraknya Gerai kopi yang sudah berlalu lalang di Indonesia membuat kaum remaja memiliki sikap konsumtif. Sikap konsumtif ini memiliki sisi positif maupun sisi negatif yang dapat berdampak bagi kaum remaja. Sisi positif yang dapat diambil yaitu membantu dinamika dalam bermasyarakat. 

Namun, sisi negatif yang ada yaitu kaum remaja dapat memiliki perilaku yang boros serta cenderung memiliki rasa kecemburuan sosial. Oleh karena itu para kaum remaja diharapkan untuk kaum remaja dapat berlaku yang sewajarnya guna meminimalisir terjadinya rasa kecemburuan sosial yang dimiliki oleh remaja serta dapat berlaku hemat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline