Pada era 5.0 kita sudah tidak asing dengan Artifical Intelligen atau yang sering dikenal dengan sebutan AI. AI dirancang untuk membuat komputer atau mesin dapat meniru kemampuan kecerdasan manusia. Dengan menggunakan AI, berbagai pekerjaan yang membutuhkan kemamuan berpikir dapat dicari menggunakan AI.
Hal ini menjadikan AI sebagai alat yang dapat mempermudah pekerjaan manusia. Kemunculan AI ini sangat mempengaruhi berbagai bidang pekerjaan salah satunya adalah jurnalistik.
Pada bidang jurnalistik AI memiliki berbagai macam fungsi salah satunya dapat membantu jurnalis untuk mempertajam riset sebelum peliputan dilaksanakan. Dalam hal ini, jurnalis dapat mencari informasi yang dapat memberikan gambaran tentang fenomena yang akan diliput.
Dalam penulisan naskah AI berperan agar dapat membantu jurnalis untuk meningkatkan kualitas penulisan dan mengurangi bias dalam artikel. Sehingga berita atau konten yang dihasilkan akan terlihat rapih dan menarik.
Namun dibalik peran dan fungsinya yang dapat mempermudah pekerjaan para jurnalis, AI tidak selalu memberikan dampak positif bagi jurnalis maupun bidang jurnalistik. Dengan adanya kemudahan dalam mengakses suatu informasi peran jurnalis dapat tergeser karena adanya AI.
Mulai dari pembuatan berita, AI dapat memberikan informasi secara langsung tanpa harus turun kelapangan untuk mendapatkan suatu informasi. Dengan begitu ini akan memberikan dampak kepada profesi jurnalis.
Keberadaan jurnalis akan semakin menurun karena keperluan orang pada jurnalis dalam membuat berita bisa menggunakan AI.
Selain itu dengan adanya AI jurnalis bisa menjadi bergantung pada AI dalam pembuatan naskah, sehingga jurnalis akan menjadi malas berpikir dan juga dapat mengurangi daya kreativitas jurnalis.
Meskipun AI bisa meggantikan posisi jurnalis, tetapi ia tidak bisa menghilangkan keberadaan jurnalis.
Berita-berita yang dihasilkan oleh AI tidak selalu akurat, sehingga banyak terjadi misiformasi didalamnya. Gaya bahasa yang dihasilkan antara AI dan jurnalis sangatlah berbeda, dan itu dapat membuat kesan yang berbeda bagi orang -orang yang membacanya. Maka dari itu penting sekali bagi jurnalis untuk meningkatkan keterampilan agar dapat mempertahankan keberadaan jurnalis.
Diah Tri Andini S.I.Kom., M.I.Kom. salah satu dosen jurnalistik Universitas Pamulang menjelaskan tentang keterampilan yang perlu dimiliki jurnalis salah satunya dapat menyesuaikan diri dengan teknologi.