Tarumanegara adalah kerajaan tertua kedua di Indonesia setelah kerajaan kutai. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan terbesar yang berhasil mencapai kejayaannya. Keruntuhannya sendiri masih dipertanyakan kebenarannya karena kemungkinan kerajaan ini tidak pernah runtuh dan hanya Bersatu dengan kerjaaan lain menjadi Kerajaan Sunda.
Pendiri Kerajaan Tarumanegara yaitu Rajadirajaguru Jayasingawarman, Kerajaann ini terletak di tepi Sungai Citarum. Rajadirajaguru Jayasingawarman merupakan seorang Maharesi atau pemuka agama yang berasal dari india. Jayasingawarman mendirikan Kerajaan Tarumanegara di Nusantara sekitar tahun 358 Masehi.
Tarumanegara dipimpin oleh 12 raja sejak kerajaan ini didirikan. informasi mengenai silsilah raja-raja Tarumanegara masih sedikit Dari 12 raja tersebut , hanya dua di antaranya yang diketahui merupakan keturunan langsung dari raja sebelumnya. Mereka yaitu Raja Dharmayawarman, putra dari Raja Jayasingawarman, dan Raja Candrawarman, putra dari Raja Indrawarman. Raja Purnawarman menjadi nama raja yang paling terkenal dari Kerjaan Tarumanegara.
nama 12 raja Tarumanegara
- Jayasingawarman (358-382 M)
- Dharmayawarman (382-395 M)
- Purnawarman (395-434 M)
- Wisnuwarman (434-455 M)
- Indrawarman (455-515 M)
- Candrawarman (515-535 M)
- Suryawarman (535-561 M)
- Kertawarman (561-628 M)
- Sudhawarman (628-639 M)
- Hariwangsawarman (639-640 M)
- Nagajayawarman (640-666 M)
- Linggawarman (666-669 M)
Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaannya pada pemerintahan Purnawarman, merupakan raja ketiga. Purnawarman yaitu penganut agama Hindu, aliran Vaisnawa.
Pada tahun 397 masehi, Purnawarman membangun ibu kota kerajaan yang terletak lebih dekat ke pantai. Kota ini diberi nama Sundapura, cikal bakal dari kata "Sunda" sekarang ini . Maharaja Purnawarman merupakan raja yang gagah perkasa, bijaksana, dan sangat memperhatikan kehidupan rakyatnya. Pada masa pemerintahannya tersebut, dilakukan penggalian Sungai Gomati sepanjang 12 km, untuk menghindari bencana alam seperti banjir atau kekeringan yang pada musim kemarau.
Perekonomian di kerajaan ini juga maju, dibuktikan dengan raja yang memberikan sedekah 1.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Penduduknya hidup dengan cara bertani dan sistem pemerintahannya pun sudah tertata rapih. Di bawah kekuasaannya juga, ada 48 kerajaan daerah yang dikuasai Tarumanegara.
Wilayahnya yaitu hampir seluruh Jawa Barat, mulai dari Banten, Jakarta, Bogor, dan Cirebon. Selain itu, Kerajaan Tarumanegara sudah menjalin hubungan diplomatik dengan Cina. Dengan adanya hubungan diplomatik tersebut berarti sudah terjalin hubungan perdagangan dan pelayaran antara Tarumanegara dan Cina.
Pada tahun 669 masehi, Raja Linggawarman baru berkuasa selama tiga tahun wafat. Takhta kerajaan secara otomatis diturunkan ke tangan menantunya tersebut, Tarusbawa.
Pergantian kekuasaan tersebut menandai berakhirnya Kerajaan Tarumanegara karena Tarus bawa lebih menginginkan untuk kembali ke kerajaannya sendiri, yaitu Sunda, yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Tarumanegara. Atas pengalihan kekuasaan tersebut Kerajaan Sunda ini, Kerajaan Galuh tidak sepakat dan memutuskan untuk memisahkan diri. Dengan begitu, wilayah bekas Kerajaan Tarumanegara kemudian dibagi menjadi dua, yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan Sungai Citarum sebagai pembatasnya.
peninggalan kerajaaan Tarumanegara
- prasasti tugu