Lihat ke Halaman Asli

Si Penonton Layar

Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Review Film Srimulat: Belajar Lucu dari Kelompok Hil yang Mustahal

Diperbarui: 7 Mei 2023   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Srimulat: Hil yang Mustahal - Babak Pertama. Foto: IMDb

Akhirnya bisa menyaksikan film Srimulat: Hil yang Mustahal - Babak Pertama yang kala itu terlewatkan dan tidak sempat menonton di bioskop. Film garapan Fajar Nugros ini sudah bisa disaksikan melalui layanan streaming Prime Video. 

Film Srimulat sendiri pertama kali dirilis pada 19 Mei 2022, ternyata cukup lama aku baru bisa menontonnya di tahun 2023. 

Kesan pertama menyaksikan film Srimulat: Hil yang Mustahal - Babak Pertama adalah "oalah gini yah jadi pelawak waktu itu". Film ini mengisahkan perjalanan kelompok lawak asal kota Solo yang diundang oleh orang nomor satu di Indonesia kala itu Sang Jenderal tersenyum sudah tau toh siapa sosoknya. 

Para pemainnya seperti Bio One, Elang El Gibran, Ibnu Jamil, Indah Permatasari, Dimas Anggara, Teuku Rifnu Wikana, Erick Estrada, Zulfa Maharani, Morgan Oey, Naimma Aljufri, Erika Carlina, dan Rukman Rosadi sukses memerankan karakter pelawak legendaris Indonesia. 

Belum lagi mereka bertutur bahasa Jawa yang terasa seperti penutur asli. 

Kendati hal yang menyenangkan malah hal itu menjadi momok bagi para anggota Srimulat terutama Gepeng yang baru saja memulai peruntungannya di industri lawak melawak. 

Dalam film yang berdurasi hampir dua jam ini kita benang merah ceritanya ada pada sosok Gepeng yang diperankan oleh Bio One.

Pak Teguh selaku pemimpin rombongan Srimulat melihat kalau Gepeng memiliki potensi menjadi pelawak namun, dirinya masih perlu diarahkan dan ditempa agar bisa menjadi penampil handal di panggung karena, pertunjukkan bukan melibatkan satu orang saja.

Pergulatan bahasa, dan penampilan menjadi masalah utama bagi mereka. Dikarenakan lawakan khas Srimulat menggunakan tutur bahasa Jawa yang kental, dan aku pun baru tahu kala itu bertutur bahasa Indonesia tidak lumrah seperti sekarang. 

Film ini dikemas dengan epik tiap karakter saling melengkapi satu sama lain dengan Gepeng sebagai benang merahnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline