Apa jadinya? pria depresi menjadi yang selalu menolak, marah pada dunia menjadi pria tipe people pleaser dan malah ia berubah menjadi sosok optimis.
Yup inilah kisah film Yes Man yang kisahnya masih relevan pada era ini, walaupun rilis pertama kali pada tahun 2008 lalu.
Film Yes Man pertama kali aku tonton sewaktu kuliah dulu. Menceritakan kehidupan seorang pria yang merasa gagal, dan kalah dengan kehidupannya. Saat dulu menonton film yang satu ini aku pesan dan hikmah yang aku tafsirkan adalah selama kita berusaha kita akan bahagia.
Itulah yang aku tafsirkan dulu. Namun, setelah beranjak dewasa yang sudah cukup banyak mencicipi asam garam dunia. Aku merasa ada kemiripan dengan karakter dalam film Yes Man. Ternyata hidup itu menyebalkan.
Kisahnya menceritakan Carl Allen (Jim Carrey ) bekerja sebagai seorang bankir di departemen kredit sinis menjalani kehidupan. Setiap mendapat ajakan nongkrong atau bersenang-senang, Carl selalu mengatakan “tidak”.
Kemudian Carl bertemu seorang teman lama yang memperkenalkannya dengan sebuah grup motivasi yang visinya adalah kata “ya” untuk setiap orang yang meminta dan bertanya.
Hingga pada suatu hari Carl secara tidak sengaja bertemu dengan wanita yang bernama bernama Allison (Zooey Deschanel ), seorang pribadi yang kebalikan dari Carl cuek dan optimis dalam hidup serta manjalani profesi yang aneh untuk sebagian orang.
Dari sana ada rasa terbuka dari hati Carl untuk menjalin suatu hubungan namun, apa mau dikata Carl sudah kelewat sinis dengan namanya hubungan.
Dari kejadian itu Carl mencoba mengatakan "Ya" untuk segalanya. Ajakan nongkrong, permintaan pertolongan, hingga selalu mengatakan "ya" pada orang yang ingin mengajukan kredit pada bank.
Carl merasa setiap ia melakukan hal itu ada hal baik yang datang. Bahkan ada scene yang dimana Carl merasa harus menolong orang yang ingin melakukan bunuh diri dengan melompat dari gedung. Hal apa yang Carl lakukan ia memainkan gitar dan bernyanyi untuk meluluhkan hari dari orang tersebut agar ia mengurungkan niatnya.