Lihat ke Halaman Asli

Nabial C G

Apoteker/Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Geliat Pein Akatsuki & Lebah Ganteng yang Berjasa Menghibur Penikmat Film Kala Itu

Diperbarui: 2 November 2022   19:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Clint Patterson on Unsplash   

Sebelum adanya layanan streaming film secara online, dan penggunaan Internet belum semasif sekarang penikmat film di Indonesia kala itu mendownload film di website tertentu. Rata-rata film yang didownload karya luar negeri, dan memerlukan subtitle untuk menonton filmnya dengan hikmat. 

Kala itu ada 2 nama yang membahana seantero dunia maya. Penyelamat penonton gratis didunia maya Pein Akatsuki & Lebah Ganteng. Mungkin kedua nama ini tidak terlalu dikenal saat ini bagi generasi sekarang. Merekalah pembuka jalan untuk bisa menikmati film secara utuh. Merekalah sang penulis terjemahan subtitle film-film kala itu.

Saat ini pengguna atau penonton streaming ilegal sudah cukup menurun. Layanan streaming dan para penggiat film sering berinteraksi dengan para penggemarnya. Mungkin kesadaran akan hal itu muncul untuk menonton di platform resmi. Hal itu sejalan dengan temuan dari YouGov yang dikutip dari Kominfo.

"Survei yang ditugaskan oleh Asia Video Industry Association's Coalition Against Piracy (CAP) dan dilakukan oleh YouGov, menemukan 28 persen dari pelanggan online yang sekarang ini menggunakan website streaming bajakan dan situs torrent untuk mengakses konten bajakan, jauh lebih kecil 63 persen dari survei yang sama di September 2019" (Kementerian Komunikasi Dan Informatika, 2020).

Apresiasi penonton untuk para sineas perfilman sudah mulai tumbuh. Industri perfilman Indonesia sudah kembali berdikari. Terbukti dari film KKN di desa penari meraup penonton terbanyak sepanjang masa di Indonesia. Belum lagi film-film Indonesia yang menunjukkan kualitas terbaiknya seperti film ngeri-ngeri sedap yang berhasil mewakili Indonesia di ajang Oscar. 

Ya terlepas dari itu semuanya ada masa-masanya dimana streaming ilegal menjadi satu-satunya sumber menonton film. Website seperti Ganool sebagai tempat download film, web Subscene tempat mendownload subtitlenya. 

Hal itulah yang menyebabkan Pain akatsuki dan Lebah Ganteng berkontribusi untuk para penonton film. Kedua penerjemah film ini sama-sama berasal dari Jawa Timur, dan sama-sama menutup diri. Hingga saat ini warganet tidak tahu menahu siapa sosok dari kedua penerjemah film ini. 

Untuk saat ini kedua penerjemah film yang melegenda ini sudah tidak aktif sebagai penerjemah film. Dikutip dari Tirto bahwasanya kedua penerjemah legendaris ini menerjemahkan ratusan film berdasarkan hobi semata.

"Namanya hobi, asal suka, ya diterjemahkan."

Walau mereka sudah memiliki nama dama dunia penerjemah subtitle mereka sama sekali tidak mendapatkan uang dari hasil menerjemahkan. Kecuali ada permintaan untuk menerjemahkan . Pein Akatsuki mematok harga jasanya sebesar Rp. 200.000.

Mengutip dari Vice Lebah ganteng sudah menerjemahkan subtitle kurang lebih sebanyak 500 judul film. Ya walaupun nama mereka dikenal sejagat maya namun mereka tetap individu biasa sama seperti kita. Mereka sudah tidak aktif dalam dunia penerjemahan subtitle film. Berikut akun instagram yang dikutip dari Tirto @paint_lapain @dokter_ngesot. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline