Tadi malam saat aku sedang menulis artikel di Kompasiana, ada WhatsApp masuk dari seorang teman. Ia bertanya golongan darahku, dan kemudian aku menjawab B positif. Kemudian ia membalas kalau ada seseorang yang sedang butuh donor darah.
Aku yang mengetahui hal itu langsung membalas pada teman ku untuk mengirim kontak ke keluarga yang membutuhkan. Kemudian keluarga yang membutuhkan donor darah mengabarkan kalau mereka membutuhkan donor darah dengan golongan B positif untuk adiknya yang sedang berada di ruangan MICU (Medical Intensif Care Unit).
Ruangan MICU merupakan ruangan yang hampir sama dengan ICU pasien yang berada di ruang ini adalah seorang yang memiliki penyakit yang sangat parah atau terluka parah harus dipindahkan ke rumah sakit lain untuk mendapatkan penanganan yang dibutuhkan dan harus mendapatkan dukungan medis.
Selama bertukar pesan itu aku cukup memahami kondisinya seperti apa. Bahwa pasien tersebut membutuhkan donor darah segera. Pada malam itu aku langsung ke
RS Sardjito. Sesampainya disana aku langsung keruangan UTD (Unit Transfusi Darah) kebetulan aku sudah sering melakukan donor darah. Terbiasa mendonorkan darah setiap 3 bulan sekali di PMI terdekat, dan juga beberapa kali menjadi pendonor sukarelawan untuk pasien.
Sebelum ke ruang UTD aku melakukan skrining dari pihak security RS Sardjito pengecekan suhu, dan diberikan tag penanda keperluan. Sampailah di ruangan UTD, malam itu cukup sepi tidak ada pengunjung sehingga aku tidak perlu mengantre.
Sebelum melakukan donor darah ada formulir yang harus dilengkapi, pengecekan Hb kemudian baru bisa donor darah dan aku menginformasikan kepada petugas mendonorkan darah untuk pasien, kemudian aku memberitahukan nama pasien dan ruangan dia berada. Petugas sudah paham prosedur tersebut karena memang sudah hal biasa di sana.
Proses donor darah cukup cepat tidak berlangsung hingga satu setengah jam. Setelah mendonorkan darah aku menginfokan kepada keluarga pasien kalau proses donor darah sudah selesai. Dari pihak keluarga memberikan ucapan terima kasih untukku dan meminta maaf karena tidak bisa mendampingi. Ya aku paham karena situasi mereka sedang sibuk, dan sedang menemani pasien. Sempat juga keluarga pasien mengirimkan foto kondisi pasien, dan ya memang kondisi tersebut sedang butuh bantun donor darah.
Walaupun tidak berinteraksi langsung dengan mereka aku merasa senang bisa membantu. Semoga bantuan kecil ini bisa membantu pasien melewati kondisinya saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H