DBD (Demam Berdarah) masih mengancam masyarakat Indonesia. Faktor cuaca membuat pertumbuhan nyamuk Aedes Aegypti cepat berkembang biak apalagi saat masuk musim penghujan seperti saat ini.
DBD bisa menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) terhitung dari Januari 2022 kasus DBD data dari Kemenkes melaporkan bahwa secara umum meningkat sebanyak 87.501 kasus dan 816 kematian. Ada 4 provinsi yang memiliki penambahan kasus DBD yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur (23/9/2022).
Tentunya penambahan dan penyebaran kasus DBD dipengaruhi cuaca serta siklus penyebaran DBD. Siklus penyebaran DBD ini bisa melalui nyamuk yang terinfeksi virus demam berdarah, dan dari manusia yang sudah terinfeksi DBD ke nyamuk biasa.
Oleh karena itu kejadian kasus DBD tidak boleh dianggap sebelah mata. Masyarakat harus berperan aktif dalam melakukan pencegahan.
Ada 5 cara untuk pencegahan demam berdarah:
- Bersihkan bak/ kamar mandi secara rutin
- Menggunakan kasa nyamuk
- Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu banyak dan lama
- Menggunakan lotion anti nyamuk dan kelambu
Mungkin 5 tahapan ini terdengar biasa namun, efektif dalam pencegahan peningkatan kasus demam berdarah. Namun perlu dilakukan secara konsistensi walau DBD dikenal dengan penyakit musiman. Saat ini pandemi masih berlangsung belum lagi adanya varian baru dari Covid yakni varian XBB.
Sehingga masyarakat memiliki peran besar dalam hal ini. Hal yang terjadi jika timbulnya KLB DBD ialah tidak tertampungnya pasien dan bisa saja meningkatkan resiko kematian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H