Maknai Pengamalan Pancasila, Bapas Kelas II Sampit Gelar Upacara
Diperbarui: 18 Oktober 2024 08:13
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Dokumnetasi Humas Bapas Sampit
Maknai Pengamalan Pancasila, Bapas Kelas II Sampit Gelar Upacara
(01/10) Bapas Kelas II Sampit gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di halaman kantor Balai Pemasyaralatan mulai pukul 07.30 WIB hingga selesai. Dengan mengusung tema "Bersama Pancasila Kita Wujudkan Indonesia Emas" diharapkan dapat menggugah semangat kebangsaan seluruh masyarakat, agar terus bersinergi dalam menggapai cita-cita besar bangsa Indonesia, yaitu menjadi negara maju pada tahun 2045.
Dokumnetasi Humas Bapas Sampit
Upacara diawali dengan laporan Komandan Upacara oleh Kasubsi Bimbingan Klien Anak, Endri Elwi Tarigan kepada Inspektur Upacara yaitu Kepala Bapas Kelas II Sampit, Setyo Prabowo dan dilanjutkan dengan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Inspektur Upacara. Inspekur Upacara membacakan Teks Pancasila yang diucap-ulang oleh seluruh peserta upacara. Acara dilanjutkan dengan pembacaan Teks UUD 1945 oleh Pembimbing Kemasyarakatan Pertama, Mitha Annisa Ramadhani dan di lanjutkan dengan pembacaan Ikrar oleh Nurhaida Kusumawati selaku Pembimbing Kemasyarakatan Pertama.
Dokumnetasi Humas Bapas Sampit
Upacara kali ini juga menjadi momen apresiasi bagi pegawai yang mendapatkan Sertifikat dari KemenPPA dalam rangka Sertifikasi SDM Lembaga Penyedia Layanan Bagi AMPK yang Ramah Anak, yaitu Mohamad Arief Budiono dan Dawai Waduda selaku Pembimbing Kemasyarakatan Pertama.
Dokumnetasi Humas Bapas Sampit
Setelah upacara selesai, seluruh pegawai diarahkan untuk menyaksikan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2024 melalui siaran langsung di kanal YouTube Kemendikbud yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. Hadir sebagian besar Menteri Indonesia termasuk Menteri Hukum dan HAM yaitu Supratman Andi Agtas. Dalam Upacara tersebut, Presiden Joko Widodo beserta jajaran mendatangi lokasi Lubang Buaya untuk mengenang dan memberikan penghormatan terakhir atas jasa para pahlawan yang gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September atau G30S.
