Lihat ke Halaman Asli

Bapas Sampit nabhan ermawan

Kontributor Humas Bapas Sampit dan Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Pertama Bapas Sampit

Refleksi Diri, Bapas Kelas II Sampit Maknai Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H

Diperbarui: 3 Oktober 2024   08:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Humas Bapas Sampit

Refleksi Diri, Bapas Kelas II Sampit Maknai Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H

(19/09) Bapas Kelas II Sampit mengikuti pelaksanaan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H yang digelar secara daring dan terpusat di Graha Pengayoman ini diikuti oleh seluruh pegawai di Ruang Tengah Kantor Balai Pemasyarakatan. Mengusung tema "Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai Momentum ASN untuk Mengabdi Menuju Indonesia Emas 2045," kegiatan ini menghadirkan Ustadz KH. Muhammad Syauqi MZ sebagai penceramah utama.

Dalam tausiyahnya, Ustadz Syauqi menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi merupakan momen yang tepat bagi semua umat, khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk merefleksikan dan merenungi akhlak Rasulullah SAW yaitu akhlak mulia Nabi Muhammad SAW selama menyebarkan kebaikan kepada sesama manusia.

Dokumentasi Humas Bapas Sampit

Kegiatan dibuka oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemenkumham, Razilu. Dalam sambutannya, Razilu menegaskan pentingnya meneladani sikap Rasulullah SAW, terutama bagi para ASN di lingkungan Kemenkumham "Sebuah dokumen bersejarah yang menggariskan prinsip musyawarah, persatuan dan keadilan sosial. Ini menjadi bukti kebijaksanaan beliau dalam memimpin berbagai kelompok masyarakat yang berbeda sehingga tercipta keberagaman sosial,"ujarnya.

Lebih lanjut Razilu menambahkan "Sebagai ASN, mari kita teladani sikap-sikap mulia Rasulullah SAW dalam bekerja dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mari kita teguhkan komitmen, integritas, disiplin dan semangat pengabdian yang tinggi dengan meneladani Rasulullah SAW melalui peringatan maulid ini" imbuhnya.Menurutnya, sikap mulia tersebut sangat relevan dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.

Humas Bapas Sampit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline