Ini hanyalah Suara anak pesisir dari ujung timur Nusantara
Untuk Tuan dan puan para pengendali kekuasaan, tuan dan puan sekalian yang terhormat Fenomena Negara di tengah Pandemik Covid 19 saat ini
Seharusnya Pancasila Sebagai ideologi negara, maka nilai-nlai yang yang terkandung di dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam penyelenggaraan negara. Pancasila juga adalah visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara
Bukan Dalam Masa Pandemik Covid 19 ini tuan Presiden Malah Menaikkan iuran BPJS.
Seharusnya Tuan Presiden dapat mematuhi keputusan MA yang telah membatalkan perpres sebelumnya tentang kenaikkan iuran BPJS Kesehatan, bukan kembali tuan mengeluarkan perpres baru," ini seakan Tuan tidak paham akan penderitaan yang dialami oleh rakyat tuan sendiri. Tapi iya Oh iya ternyata Kini baru ku sadari bahwa
Di beberapa waktu yang lalu ketika BPIP Simbangi para MPR untuk kerja Sama
Dan ternyata itu hanya untuk Membahas Kenaikan Iuran BPJS dan konsep Aku Cinta Indonesia yang kemudian Melahirkan Konser Amal BPIP, di tengah Musibah Pandemik Covid 19 yang melanda dunia saat ini, yang dimana seharusnya kita semua harus mentaati aturan tanpa memandang status, tapi lagi-lagi kalian sebagai para petinggi-petinggi negara malah menodai nilai-nilai suci yang terkandung di dalam Pancasila itu sendiri, kenapa-kenapa kenapa dan kenapa?
Karena di tengah-tengah penderitaan rakyat saat ini dalam menghadapi Pandemik Covid 19. Tuan Presiden malah Menaikkan Iuran BPJS dan Para tuan dan puan MPR bersama BPIP menggelar Konser di tengah Pandemik Covid 19 yang melanggar peraturan PSBB dan soscial distanting, kalian semua malah lebih senang menyusahkan rakyat di negeri sendiri dan itu adalah rakyat kalian sendiri, kalian Malah berpesta pora, bersuka cita dan menari-nari di atas penderitaan rakyat.
ya iya dan iya di iya iyakanlah. Sebab mungkin karena kalian adalah pengendali kekuasaan bertapuk kepemimpinan jadi kalian berhak atas apa saja dan ketika kalian melakukan kesalahan cukup dengan menyampaikan permohonan maaf, dan pembelaan terhadap keputusan yang telah kalian ambil, seperti apa yang telah dilakukan oleh ketua MPR di saat konser amal BPIP menuai kontravesi cukup dengan meminta maaf, juga seperti pembelaan yang oleh salah satu menko yang mati-matian membela dan mempertahankan keputusan yang telah di keluarkan oleh tuan presiden.
Baiklah Jika memang seperti itu Okelah maaf lahir dan batin nanti kembali di ulangi lagi , semoga kalian yang lebih.Dan kesannya mempersulit rakyat, syarat yang pelit dan berbelit pun membuat masyarakat sulit tetap sehat-sehat saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H