Konflik Palestina dan Israel bisa dikatakan permasalahan internasional yang hingga saat ini masih berlanjut seakan belum terlihat titik perdamaiannya. Konflik ini bermula terjadi pasca Perang Dunia I yang mana kala itu bangsa Yahudi menganggap kawasan Palestina adalah tanah air mereka. Namun di lain pihak, masyarakat Palestina juga teguh pendirian bahwa wilayah mereka adalah milik mereka.
Yang terbaru, tepatnya 10 Mei 2021, konflik antara kedua negara ini kembali memanas. Israel meluncurkan serangan ke kompleks masjid Al-Aqsa diduga dipicu oleh permasalahan sengketa tanah di Sheikh Jarrah, Yerussalem Timur. Palestina (Hamas) juga meluncurkan serangan udara sebagai bentuk pertahanan diri. Kembali memanasnya konflik ini memicu terjadinya perang narasi di media sosial terutama di Indonesia. Menyikapi hal ini, saya ingin membahas adakah alasan mengapa kita harus berpihak dan peduli kepada Palestina.
Perang narasi di media sosial ini memunculkan dua kubu pro-Palestina dan kontra-Israel ataupun sebaliknya. Dari warganet biasa, aktivis, hingga politisi terlibat dalam pro-kontra itu. Secara terang-terangan mereka menyampaikan argumen masing-masing. Politisi Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid adalah salah satu yang mendukung Palestina dan mengecam aksi Israel.
Menurut Hidayat, pertikaian Israel-Palestina menunjukkan bahwa Israel merasa "sangat kuat" dan "bisa melakukan apa saja" dengan mengabaikan keputusan lembaga-lembaga internasional.
Dia berharap agar Israel tidak melakukan kejahatan lagi dan memberikan kemerdekaan kepada Palestina. Sementara di sisi pro-Israel, seorang warganet Monique Rijkers secara terbuka menyampaikan argumennya sebagai pro-Israel di laman media sosialnya. Menurut Monique, ada banyak misinformasi sehingga terkesan orang Yahudi ingin menyerbu Al-Aqsa padahal tidak. Ia juga menyatakan bahwa konflik Israel-Palestina pecah lagi karena memang ditunggu-tunggu dan ada upaya mengulang intifada kedua. Perbedaan narasi yang terjadi di media sosial ini sempat menjadi topik hangat selama beberapa pekan.
Banyaknya nyawa yang hilang menjadi alasan pertama untuk kita haruslah berpihak kepada Palestina. Dilansir dari cnbcindonesia.com, 248 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel sejak 10 Mei 2021 dan lebih dari 1.900 orang terluka. Konflik yang berkepanjangan ini menelan banyak korban yang tidak bersalah bahkan anak-anak pun juga tak luput jadi korban.
Anak-anak yang masih memiliki masa depan yang panjang harus pergi karena konflik yang bahkan mereka tidak mengerti pokok permasalahannya. Kerugian besar-besaran yang tiada hentinya terjadi, hancur dan hilang tanpa sempat dicegah ataupun diselamatkan. Ini adalah tentang kemanusiaan dan hak hidup seseorang. Untuk itu sebagai negara yang tidak terjadi konflik senjata antar negara, kita seharusnya peduli dan memberikan dukungan kepada saudara kita yang berada di Palestina.
Alasan kedua untuk mendukung Palestina adalah sebagai bentuk solidaritas sesama muslim. Mayoritas warga Palestina merupakan muslim. Palestina bahkan disebut sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Oleh karena ini, Indonesia dengan penduduk mayoritas muslim sepantasnya juga ikut mendukung diberhentikannya aksi yang penuh ketidakadilan pada warga Palestina.
Israel dan Palestina bukan sedang berperang,tapi Israel sedang melakukan pembantaian pada Palestina. Dukungan yang kita berikan adalah bukti bahwa Indonesia bersolidaritas tinggi pada sesama muslim yang saat ini membutuhkan uluran tangan kita untuk bisa merasakan kehidupan bebas yang dari bertahun-tahun lamanya telah hilang direnggut sang pembantai.
Menepati janji kemerdekaan NKRI yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 adalah alasan ketiga untuk kita ikut mendukung pergerakan kemerdekaan Palestina dari Israel. Disebutkan bahwa saat ini Palestina adalah satu-satunya negara di dunia yang masih dijajah. Sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yaitu "ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial" sepatutnya menjadi landasan dan dorongan kita untuk menunjukkan sikap peduli dan pro-Palestina.
Konflik antara Israel dan Palestina yang terlangsung lama memicu pro-kontra dari berbagai pihak. Terbukti dari perang narasi yang bermunculan di media sosial. Berbagai argumen disampaikan, ada yang mendukung dan adapula yang mengecam.