Lihat ke Halaman Asli

Menteri Agama "Berkunjung" ke Tempat Ibadah Agama Lain

Diperbarui: 20 Februari 2019   12:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Virtual Reality 360, yaitu sebuah teknologi modern yang dapat membuat panca indra kita menjadi non-aktif. Mengapa begitu? Bisa dikatakan seperti itu karena indra penglihatan kita diambil alih oleh sebuah kacamata yang dapat 'membawa' kita ke tempat lain. 

Belum lagi biasanya dalam menggunakan teknologi ini, headset atau earphone diperlukan, tambah lagi indra pendengaran kita yang sekarang dikuasai. Lalu, untuk mengendalikan dunia virtual yang sedang kita 'kunjungi', kita juga harus menyerahkan indra peraba kita kepada device atau alat pengendali agar pengalaman 'berkunjung' kita menjadi lebih maksimal.

Dengan begitu, maka tak heran jika Menteri Agama negara kita, pak Lukman Hakim Saifuddin berseru, "Nanti nabrak nabrak nih saya" sembari memutar kepala beliau ke kiri-kanan dan mengambil langkah secara perlahan saat sedang mencoba aplikasi UID360 pada Senin, 28 Januari 2019 kemarin.

UID360 adalah sebuah aplikasi Virtual Reality 360 yang membuat kita dapat 'berkunjung' ke tempat ibadah agama lain tanpa harus datang ke lokasinya langsung. 

Aplikasi ini merupakan pelengkap buku-buku "Meyakini Menghargai" dan "Merayakan Keragaman" yang baru diterbitkan oleh Expos Branding hasil kerjasama dengan Convey Indonesia. Kedua buku tersebut beserta aplikasi UID360 bisa diunduh secara gratis di PlayStore.

Pak Lukman Hakim berkesempatan untuk mencoba aplikasi UID360 saat acara peluncuran kedua buku tersebut pada 28 Januari lalu di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat. Beliau ikut antusias dalam mengikuti acara ini dan memuji ide dibalik peluncuran buku-buku Serial Literasi Agama untuk Remaja: Meyakini Menghargai dan Merayakan Keragaman.

Dokpri

Dengan diterbitkannya dua buku ini beserta aplikasi berbentuk VR360 sebagai pelengkap, diharapkan masyarakat Indonesia dapat semakin meyakini agama mereka masing-masing dan menghargai agama-agama lain. 

Karena sebenarnya dasar dari segala agama adalah kasih sayang dan kebaikan kepada semua mahluk hidup. Lalu mengapa mereka yang mengaku sebagai pemeluk agama malah tidak saling mengasihi dan memilih-milih untuk berbuat baik?

Sejak ribuan tahun lalu, Indonesia sudah terkenal dengan kemajemukan dan kebaikannya. Mari kita kobarkan terus semangat kebersamaan dan kedamaian tanah air tercinta kita, Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline