Lihat ke Halaman Asli

Memerlukan Keberanian Hanya Untuk Memakai Bendera Merah Putih

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia

[caption id="" align="aligncenter" width="449" caption="Indonesia"][/caption] Sudah menjadi rahasia umum bagaimana para tokoh negeri kita ketika telah masuk ke ranah politik, sukar sekali untuk mengedepankan kepentingan bangsa mengalahkan egonya sebagai pribadi maupun golongan atau partainya. Sudah menjadi hal yang biasa saat ini selalu orang yang menunjukkan jasanya dimuka umum ternyata membawa embel-embel partai ataupun golongannya. Hanya tinggal sedikit saja diantara mereka yang benar-benar tulus mengedepankan kepentingan rakyat. Bila ada orang seperti ini yang muncul di publik dan sedikit saja "menyonggel" golongan para politikus lainnya, hanya dalam waktu singkat akan dilibas habis dengan berbagai cara, apakah dengan sebuah tajuk di media cetak maupun pernyataan resmi lainnya. Hal ini terjadi pula di simulasi game politik bernama erepublik di dunia maya, dimana kondisi politik Indonesia di dunia maya yang dikenal dengan nama lainnya yaitu eIndonesia - mengalami kondisi yang sama dengan di dunia nyata. Saat ini Indonesia di dunia maya ini terpecah-pecah dalam kotak-kotak partai dan golongan. Perseteruan hebat dan argumentasi mungkin telah berkurang, namun dapat terlihat kotak-kotak itu masih ada. Hal ini terlihat dengan kekakuan komunikasi antara tokoh dari satu partai dengan tokoh dari partai lainnya. Banyak usaha telah dilakukan untuk mengembalikan kekompakan Indonesia di erepublik, namun sampai saat ini masih belum membuahkan hasil. Dan kali ini, sebuah gerakan "Merah Putih" telah mulai dicoba, yaitu menghimbau para pemain untuk menggunakan hanya avatar bendera merah putih walopun mereka berasal dari golongan atau partai tertentu. Ternyata dalam prakteknya, hanya dengan memakai merah putih saja warga Indonesia sepertinya berat untuk menanggalkan identitas golongan mereka. Bahkan, beberapa diantara mereka malah menunjukkan oposisi mereka seolah gerakan "merah putih" adalah misi dari golongan tertentu saja. Ironi, yah memang seperti itulah adanya simulasi game erepublik ini. Seolah benar-benar menjadi gambaran utuh dunia nyata kita sekarang. Apakah anak-anak bangsa di dunia maya ini bisa melakukan perubahan dan membuat Indonesia maya lebih baik dari dunia nyata? Tentunya hal ini kembali kepada pribadi masing-masing. Apakah ikhlas meninggalkan kepentingan pribadi dan golongan? atau hanya sebuah jargon yang dipakai dalam argumentasi saja. n3m0 Untuk anda yang tertarik dengan game ini, silahkan click disini. Bila ingin sekedar ngobrol dengan komunitas kami, silahkan click disini NOTE: Untuk moderator, saya mohon maaf bila ini bukan tempat yang tepat. Saya kesulitan untuk mencari rubrik yang tepat untuk artikel ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline