Seeing home doesn't help us get there, Captain. --Commander Bolton
Dunkirk, film garapan anyar dari Christopher Nolan bisa jadi berada diurutan teratas dari daftar film wajib tonton sebagian besar pecinta film di tahun ini. Pasca merilis Interstellar lebih dari 3 tahun lalu, kembalinya sang sutradara jenius itu tentu sama sekali tidak boleh dilewatkan.
Lagipula siapa seh yang berani-beraninya nolak untuk gak nonton filmnya Christopher Nolan yang selalu diganjar nilai 8-9 oleh para kritikus dan penggemar film?
Apalagi, konon ini adalah debut pertamanya menggarap film berlatar belakang perang. Dan selaiknya film-filmnya terdahulu yang selalu penuh kejutan, Christopher Nolan juga punya cara jitu untuk membuat film perangnya ini jadi garapan yang tak biasa dan membuat saya, Anda dan kita makinlah tidak punya alasan lain untuk tidak datang ke bioskop kan.
***
Dunkirk, sebuah kota pelabuhan yang berjarak kurang lebih 10 km dari perbatasan Belgia pernah menjadi saksi bisu peristiwa evakuasi besar-besaran pasukan Inggris pada Perang Dunia II.
Kisah bermula ketika 5 orang prajurit Inggris berada di tengah kota yang sepi. Puluhan kertas selebaran berjatuhan dari langit, salah satu dari mereka mengambil selebaran itu, tepat disaat bunyi rentetan tembakan mengarah kepada mereka.
Kami sudah mengepung kalian, menyerahlah.
Di tepi pantai Dunkirk, ratusan ribu prajurit Inggris berbaris di sepanjang bibir pantai. Termasuk Tommy (Fionn Whitehead), satu-satunya orang yang berhasil selamat dari serangan peluru prajurit Jerman di pusat kota.
Prajurit itu mengambil tempat di salah satu barisan. Tak lama, sampai serangan bom udara kembali dilancarkan skuadron angkatan udara Jerman ke arah para prajurit Inggris yang menanti giliran memasuki kapal untuk kembali ke tanah kelahiran. Di bawah serangan membabi buta Jerman, sejumlah prajurit Inggris tewas, sementara yang selamat hanya bisa pasrah menanti bantuan datang atau menunggu giliran jadi korban serangan Jerman berikutnya.