Lihat ke Halaman Asli

Nindy Prisma

TERVERIFIKASI

buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

Dunkirk Urai Perjuangan Panjang Nan Menegangkan Menuju "Rumah"

Diperbarui: 24 September 2017   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fionn Whitehead sebagai Tommy, prajurit Inggris yang berusaha menyelamatkan diri dan keluar dari Dunkirk| Foto: Warner Bros

Seeing home doesn't help us get there, Captain. --Commander Bolton

Dunkirk, film garapan anyar dari Christopher Nolan bisa jadi berada diurutan teratas dari daftar film wajib tonton sebagian besar pecinta film di tahun ini. Pasca merilis Interstellar lebih dari 3 tahun lalu, kembalinya sang sutradara jenius itu tentu sama sekali tidak boleh dilewatkan.

Lagipula siapa seh yang berani-beraninya nolak untuk gak nonton filmnya Christopher Nolan  yang selalu diganjar nilai 8-9 oleh para kritikus dan penggemar film?

Apalagi, konon ini adalah debut pertamanya menggarap film berlatar belakang perang. Dan selaiknya film-filmnya terdahulu yang selalu penuh kejutan, Christopher Nolan  juga punya cara jitu untuk membuat film perangnya ini jadi garapan yang tak biasa dan membuat saya, Anda dan kita makinlah tidak punya alasan lain untuk tidak datang ke bioskop kan.

***

Dunkirk, sebuah kota pelabuhan yang berjarak kurang lebih 10 km dari perbatasan Belgia pernah menjadi saksi bisu peristiwa evakuasi besar-besaran pasukan Inggris pada Perang Dunia II.

Kisah bermula ketika 5 orang prajurit Inggris berada di tengah kota yang sepi. Puluhan kertas selebaran berjatuhan dari langit, salah satu dari mereka mengambil selebaran itu, tepat disaat bunyi rentetan tembakan mengarah kepada mereka.

Kami sudah mengepung kalian, menyerahlah.

400.000 prajurit Inggris menanti diselamatkan di tepi pantai Dunkirk| Foto: Warner Bros

Di tepi pantai Dunkirk, ratusan ribu prajurit Inggris berbaris di sepanjang bibir pantai. Termasuk Tommy (Fionn Whitehead), satu-satunya orang yang berhasil selamat dari serangan peluru prajurit Jerman di pusat kota.

Prajurit itu mengambil tempat di salah satu barisan. Tak lama, sampai serangan bom udara kembali dilancarkan skuadron angkatan udara Jerman ke arah para prajurit Inggris yang menanti giliran memasuki kapal untuk kembali ke tanah kelahiran. Di bawah serangan membabi buta Jerman, sejumlah prajurit Inggris tewas, sementara yang selamat hanya bisa pasrah menanti bantuan datang atau menunggu giliran jadi korban serangan Jerman berikutnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline