Lihat ke Halaman Asli

Nindy Prisma

TERVERIFIKASI

buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

Tuah Tahun Ganjil yang Terhenti di 2015

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1427810223981456391

[caption id="attachment_376009" align="aligncenter" width="600" caption="Tim Palembang Bank Sumsel Babel di Proliga 2015 (dok: Radarpena)"][/caption]

Tepat sepekan putaran penyisihan Pertamina Proliga 2015 selesai dan menyisakan empat tim terbaik di sektor putra dan putri yang siap bersaing untuk bisa tampil dan membuka peluang menjadi kampiun.

Dari tujuh tim disektor putri, empat tim yang lolos ke babak empat besar masih didominasi tim-tim kuat seperti Jakarta Pertamina Energi, Jakarta Popsivo PGN, Jakarta Electric PLN dan tim yang akhirnya bangkit dari keterpurukannya tahun lalu, Jakarta BNI 46. Sementara Gresik Petrokimia, Jakarta Bank DKI bahkan sang runner-up Proliga 2014 yakni Manokwari Valeria Papua Barat harus “say goodbye” lebih dahulu dari kompetisi voli terbesar di Indonesia.

Jika di sektor putri ada tiga tim yang harus tersingkir, lain halnya di sektor putra. Pasca Solo Bank Jateng mengumumkan tidak akan ikut serta di Proliga 2015 ini, praktis hanya ada lima tim yang meramaikan Proliga 2015 yaitu Jakarta Pertamina Energi, Jakarta Electric PLN, Jakarta BNI 46, Surabaya Samator dan Palembang Bank Sumsel. Berkurangnya jumlah peserta sama saja mengurangi peta persaingan karena untuk memenuhi kuota empat besar hanya perlu menyingkirkan satu tim saja dan tim yang tidak beruntung itu adalah Palembang Bank Sumsel Babel (BSSB).

Tampil sebagai satu-satunya wakil dari pulau Sumatra, Palembang Bank Sumsel selalu mencatatkan hasil cemerlang sejak keikutsertaan mereka pada 2009. Tim yang menjadi rumah bagi Agung Seganti, Adi Sucipto, Brian Alfianto dan Andri yang pernah menyicipi memakai jersey Tim Nasional Indonesia ini bahkan tidak pernah absen dari empat besar Proliga.

Satu kali menjadi juara ketiga pada tahun 2009, tiga kali berada diperingkat keempat pada 2010, 2012 dan 2014 dan sukses menjadi tim dari luar Pulau Jawa pertama yang membawa trofi bergengsi Proliga pada tahun 2011 dan 2013 bukanlah prestasi yang biasa-biasa saja dan itulah yang membuat mereka dijuluki Bayi Ajaib. Bahkan saking ajaibnya bisa dibilang jika Palembang BSSB masuk Grandfinal, bisa dipastikan mereka akan menjadi Juara.

[caption id="attachment_376010" align="aligncenter" width="600" caption="Palembang BSSB ketika Juara Proliga 2013 (dok: @volimaniaid)"]

1427810312258506519

[/caption]

Ada hal menarik jika melihat siklus juara Palembang BSSB, mereka selalu menjadi kampiun di tahun ganjil. Jika mengacu pada hal itu, harusnya kampiun Proliga 2015 sudah saatnya kembali ke pangkuan Palembang Bank Sumsel Babel, bukan?

Keinginan untuk mengulang memori indah di tahun 2011 dan 2013 membuat managemen menyiapkan timnya lebih matang untuk menghadapi Proliga 2015, antara lain dengan merekrut Rodrigo Santana mantan pemain Brasil yang pernah membawa tim Samba itu meraih medali Emas di Olimpiade Athena, Yunani pada 2004 dan Raydel Corrales, pemain andalan Cuba.

Pemilihan pemain asing untuk ajang sekelas Proliga adalah krusial, hal tersebut diungkapkan oleh beberapa pelatih yang mengarsiteki tim-tim Proliga dan Palembang BSSB salah satu tim yang selalu jeli dalam memilih dan bisa menghadirkan pemain asing dengan skill diatas rata-rata. Pada tahun 2011, BSSB mendatangkan Igor Braz yang menjadi momok bagi tim lawan lewat  spike super keras dan tajam, kehadiran Igor bahkan menjadi magnet tersendiri bagi penonton yang jelas sangat terkesima dengan skill Igor yang memang diatas rata-rata pemain asing yang bermain di Proliga saat itu. Dua tahun berselang giliran Poey Romero Raydel jadi kunci kesuksesan pasukan Kota Pempek membawa kembali gelar Juara Proliga untuk kedua kalinya.

Sayang, kehadiran Rodrigo Santana dan Raydel Coralles pada 2015 ditim Palembang BSSB tidak mampu membantu tim itu menuju tangga juara, bahkan untuk menembus babak empat besarpun mereka gagal. Dari segi komposisi pemain skuad yang diasuh oleh Mashudi tidak banyak berubah, muka-muka lama seperti Andri, Brian Alfianto dan Khasoni Mufid masih setia membela Palembang BSSB, selain ada beberapa pemain yang baru pertama kali tampil di Proliga 2015 seperti Louis Thomas dan Richi Riki.

Satu hal yang berbeda di skuad Palembang BSSB tahun adalah tidak adanya nama Agung Seganti yang menjadi ikon dari tim itu. Ya, Agung memutuskan untuk meninggalkan tim yang sudah membesarkan namanya tersebut dan memilih untuk berlabuh ke Jakarta Pertamina Energi. Ketidakhadiran Agung mungkin juga menjadi salah satu faktor yang membuat permainan pasukan Mashudi ini menjadi kurang greget.

Proliga musim 2015 jelas menjadi raihan terburuk yang pernah terjadi sepanjang perjalanan tujuh tahun keikutsertaan Palembang BSSB. Manager BSSB, Sugiarto bahkan sudah lebih dulu mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh volimania yang mendukung Andri dkk sebelum babak penyisihan seri Jakarta digelar.

“Kami mohon maaf karena gagal tembus empat besar” ujar Sugi seperti yang dikutip dari harian Sumatra Ekspress.

Hasil yang diraih BSSB tahun ini memang diluar dugaan, dari 8 kali bertanding tercatat hanya mampu memenangkan 1 pertandingan melawan Surabaya Samator dan menelan 7 kekalahan. Satu-satunya kemenangan tersebut mereka raih saat menjadi tuan rumah pada 13 Maret 2015 lalu.

Persiapan dan pembinaan jangka panjang harus dilakukan Palembang BSSB agar bisa kembali berjaya dikompetisi tahun depan. Waktu 1,5 bulan untuk persiapan Proliga 2015 jelas bukan waktu yang cukup, selain itu pemilihan pemain asing yang memiliki skill dan kualitas baik juga menjadi faktor penentu. Skill dan kualitas tentu berbanding lurus dengan harga, ibarat kata ingin barang bagus berarti harus berani membayar lebih.

Jujur, saya sendiri sebenarnya salah satu orang yang sangat ingin melihat Palembang BSSB kembali tampil di partai final Proliga tahun ini dan membuktikan tuah tahun ganjil yang terjadi pada tim itu. Tapi sekali lagi, sayangnya keinginan tidak selalu berbanding lurus dengan kenyataan. Hanya ada 4 tim yang akan memperebutkan dua tiket grandifinal yang akan dimainkan di Amongrogo, Jogja pada 19 April nanti dan salah satu tiket tersebut tidak lagi bisa dimiliki Palembang BSSB.

Tuan tahun ganjil itupun terhenti di 2015, tapi bukan tidak mungkin kembali menunjukan keajaibannya di dua tahun mendatang atau mungkin di tahun depan. Apapun itu, tidak ada yang diharapkan volimania seluruh Indonesia selain menyaksikan pertandingan berkualitas dari para bintang lapangan voli.

Selamat menyambut babak empat besar Pertamina Proliga 2015 Bandung dan Jakarta. Mari kita lihat dan jadi saksi hidup perjuangan mereka mengapai puncak Juara. Salam Volimania. (ndy)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline