[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Furious 7 | forbes.com"][/caption]
Salah satu film yang paling ditunggu-tunggu para penggemar film diseluruh dunia, Furious 7 akhirnya resmi rilis pada 1 April 2015, kemarin. Seri ketujuh dari franchise ini sukses menggeser film Cinderella dihari pertama pemutarannya.
Ada dua alasan utama kenapa Furious 7 memang layak dinantikan, yang pertama karena film ini jadi film ketiga dari 7 seri yang sudah beredar yang tidak disutradarai oleh Justin Lin, yup sutradara asal Taiwan tersebut memutuskan untuk tidak lagi menggarap Fast and Furious series pasca menyelesaikan Fast & Furious 6 yang rilis pada 2013. Posisi Justin Lin digantikan oleh James Wan, sutradara yang sebelumnya menyutradarai Saw dan The Conjuring.
Alasan kedua adalah para fans tentunya penasaran dengan nasib karakter Brian O’Conner yang diperankan oleh Paul Walker, seperti diketahui Paul Walker meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil di Santa Clarita, California pada 30 November 2013, beberapa bulan setelah Fast & Furious 6 rilis. Meninggalnya Paul sempat membuat jadwal syuting Furious 7 ditunda untuk sementara waktu, selain masih dalam masa berkabung karena meninggalnya Walker juga untuk merombak jalan cerita.
Fast & Furious 7 atau yang akhirnya hanya berjudul Furious 7 diawali dengan potongan kecelakaan yang menewaskan Han di Tokyo Drift (Film Ketiga) yang dilakukan oleh Deckard Shaw (Jason Statham) yang tidak lain adalah kakak dari Owen Shaw (Luke Evans), tokoh antagonis di Fast & Furious 6. Deckard Shaw berniat membalaskan dendam sang adik pada Dominic Torreto (Vin Diesel) dan krunya juga pada agen Hopps (Dwayne Jonhson).
Setelah aksi terakhir Dom dan krunya di film keenam, Dom dan Brian (Paul Walker) hidup tenang di rumah mereka, sampai akhirnya ketenangan itu terusik oleh hadiah bom dari Deckard yang menghancurkan rumah peninggalan orang tua Dom dan Mia. Alur selanjutnya seperti tertebak, Dom berusaha keras untuk menemukan Deckard untuk menyelesaikan masalah. Saat keduanya terlibat perkelahian, bantuan tidak terduga datang dari pria tua yang menyebut dirinya Mr. Nobody (Kurt Russell). Mr. Nobody yang ternyata adalah pimpinan agen rahasia pemerintah juga sama-sama sedang memburu Deckard Shaw, tapi selain Shaw ada misi lain dan paling utama yang dikejar oleh Mr.Nobody yaitu sebuah program pelacak canggih yang diberi nama God’s Eye (Mata Tuhan), program pelacak yang dibuat oleh seorang hacker bernama Ramsey.
Saling memburu, itulah yang terjadi antara Dom dan Shaw dan menjadi inti dari cerita, selain balapan, perkelahian bahkan beberapa hal gila dan tidak masuk akal tetap menjadi sajian utama yang diberikan Wan untuk memanjakan penonton selama kurang lebih 120 menit. Seperti yang diperlihatkan pada teaser yang keluar pada bulan November lalu, penonton termasuk saya begitu terkesima saat menyaksikan beberapa aksi berbahaya seperti saat Brian berusaha meloloskan diri dari bis yang ada di ujung jurang atau saat sebuah mobil terbang dari satu gedung ke gedung lainnya. Tidak masuk akal memang tapi nyatanya adegan-adegan tersebut cukup membuat penonton berdecak kagum, tapi tenang tidak keseluruhan cerita berjalan serius, ditengah-tengah film saya jamin Anda akan tertawa karena ulah Roman Pearce (Tyrese Gibson) dan Tej (Ludacris).
Selain menyuguhkan beberapa aksi berbahaya, Wan juga berusaha mengambil hati penonton dengan pemilihan lokasi pembuatan yang indah juga teknik sinematografi yang menurut saya luar biasa. Furious 7 sendiri mengambil setting dibeberapa tempat seperti LA, London, Rep. Dominika, Ajerbaijan dan Abu Dhabi. Bahkan disalah satu adegan (yang mungkin akan menjadi favorit banyak orang) mengambil lokasi di Pegunungan Caucasus. Namun, pujian paling tinggi wajib diberikan pada Wan atas kepiawaiannya menghidupkan kembali Paul Walker lewat bantuan dua adik kandung Walker yakni Caleb dan Cody juga teknologi CGI yang membuat mimik dan ekspresi Walker begitu nyata dan tidak terlihat sebagai sebuah permainan efek.
Lalu bagaimana ending dari kisah ini? Benarkan Wan memilih untuk mematikan karakter Brian O’Conner?
Jawaban dari pertanyaan tersebut tentu saja tidak akan saya jabarkan disini, yang jelas Wan akhirnya memilih ending yang menurut saya layak untuk karakter O’Conner dan cukup membuat para penonton terdiam untuk beberapa saat mengenang Paul Walker. Pastikan saja untuk tetap berada ditempat duduk sampai credit title selesai.
Ah iya ada satu lagi yang membuat film itu menjadi emosional buat saya sebagai penonton, yaitu kegigihan Dom dan Shaw untuk menunjukan rasa cinta juga membela harga diri keluarga. Jika Anda jeli, akan Anda temukan beberapa quote dari Dom yang akan sangat mengena. Furious 7 bukannya hanya film balapan dengan aksi-aksi memukau tapi lebih dari itu film ini juga mengajarkan kita tentang makna keluarga.
Dan Furious 7 memang bukan film yang terbaik diantara tujuh seri karena buat saya Fast Five adalah yang terbaik, tapi seri ini wajib ditonton terlebih buat Anda yang jadi fans setia sejak seri pertama dan juga untuk Anda yang sekedar ikut-ikuatan nonton untuk hiburan semata.
Selamat mengantri dan menonton di long weekend ini teman, jangan lupa pastikan kamu tetap duduk anteng sampai credit title selesai.
[caption id="attachment_376298" align="aligncenter" width="540" caption="spinnerbg "]
[/caption]
A lot of people come to see you Paul Walker and we gonna miss you and Brian O’Conner as well.
Like Dom said: NEVER SAY GOODBYE.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H