Lihat ke Halaman Asli

Akan Hadir! Bergabunglah Bersama Komunitas Penulis Penghulu Indonesia

Diperbarui: 23 November 2023   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. APRI Pusat

Jakarta -- Sebagai bagian dari ujung tombak Kementerian Agama yang memiliki serangkaian amanah dan tanggungjawab yang diemban, seorang Penghulu harus selalu berupaya meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya. Peningkatan kompetensi dan kapasitas menjadi konsekuensi logis bergulirnya program revitalisasi KUA sebagai program prioritas Kementerian Agama.
Setidaknya, Penghulu berkewajiban menguasai empat jenis literasi, yaitu: 1) Literasi Agama 2) Literasi Sosial 3) Literasi Digital dan 4) Literasi Regulasi. Kesemua literasi tersebut membutuhkan wawasan dan khazanah mumpuni yang didapat melalui membaca dan menulis.


Untuk itu, dalam rangka mengupayakan peningkatan budaya literasi Penghulu dan menjaring seluas-luasnya SDM Penghulu yang memiliki kemampuan dalam bidang karya tulis, Pengurus Pusat Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (PP APRI) melalui Biro Kajian Hukum Islam dan Karya Ilmiah bertekad membentuk suatu komunitas sebagai wadah dan ruang temu kesamaan minat bakat sekaligus untuk pengembangan dan peningkatan kapasitas di bidang karya tulis dalam wadah bernama Komunitas Penulis Penghulu.
Dalam Rapat Koordinasi bersama Biro Kajian Hukum Islam dan Karya Ilmiah (PP APRI) yang berlangsung pada hari Selasa (21/11/23), H. Madari, S.Ag. sebagai Ketua Umum APRI berharap peran aktif dari seluruh Penghulu untuk berpartisipasi dan juga kepada Pengurus Cabang (PC) dan Pengurus Wilayah (PW) turut membantu mendorong dan menginventarisir SDM anggota dan karya-karya mereka untuk berhimpun dalam komunitas ini.


"Komunitas Penulis Penghulu ini nantinya tidak hanya mengakomodir para Penulis yang telah memiliki karya saja, namun juga mampu memotivasi dan mendampingi anggota pemula untuk mengasah dan menggali kemampuan di bidang kepenulisan dengan memfasilitasi pelatihan menghadirkan Narasumber yang mumpuni. Kita ingin dengan adanya komunitas ini akan menjadi strategi dan standar baru karya tulis yang menjangkau elemen masyarakat dengan menggunakan bahasa yang mudah dan membumi tanpa menyalahi kaidah-kaidah ilmiah." Ungkap Madari


Kepala Biro Kajian Hukum Islam dan Karya Ilmiah, Hayyun Nur, S.Ag., M.Si. menambahkan bahwa Komunitas Penulis ini khusus diperuntukkan bagi Penghulu se-Indonesia yang memiliki karya tulis dalam berbagai bentuk baik berupa buku, novel, jurnal maupun karya tulis lainnya untuk diinventarisir dan kemudian mendorong anggota lainnya untuk dapat menghasilkan karya tulis yang manfaat.


"Banyak Penghulu yang produktif dan menghasilkan karya luarbiasa, bahkan kita dengar ada Penghulu yang telah menerbitkan 20 buku, tulisannya dimuat di berbagai jurnal dan media berskala nasional bahkan internasional, kita bertekad merangkul semuanya untuk menciptakan kebermanfaatan yang lebih luas melalui komunitas ini. Kita juga telah merumuskan launching Jurnal Penghulu, Pustaka Penghulu, penerbitan buku-buku baru, Book Fair dan mungkin kedepannya APRI akan memiliki penerbit mandiri." Sambung Hayyun yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua PW APRI Sulteng.


Melalui sambungan telfon, Husni Abdul Malik, S.Ag. yang ditunjuk menjadi Ketua Panitia Pembentukan Komunitas Penulis Penghulu menerangkan bahwa komunitas ini akan dirangkai pembukaan pendaftarannya melalui Seminar Kepenulisan yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Desember 2023 mendatang.


"Alhamdulillah kepanitiaan sudah dibentuk, ToR dan roadmap Komunitas Penulis telah kita susun sedemikian rupa, kepada para guru dan kyai Penghulu semuanya, mari bersama menjadi bagian sejarah bangkitnya literasi Penghulu dengan bergabung dan menyukseskan Pembentukan Komunitas Penulis Penghulu ini, semoga menjadi pemantik semangat Penghulu untuk turut hadir memenuhi ruang sosial dengan karya yang edukatif, bermanfaat dan mencerdaskan masyarakat." Tutup Husni yang saat ini dipercaya dan diberi amanah sebagai Kepala Bidang Karya Tulis Ilmiah PP APRI.

Menulis sebagai proses berpikir merupakan aktivitas yang bersifat aktif dan konstruktif.
Hanya dengan sebuah karya tulisan, api sejarah dapat terus berkobar menyala.
Namun, gagasan dan pemikiran yang tidak tertuang dalam tulisan hanya akan menjadi abu sejarah bahkan lenyap menjadi debu sejarah.

Dr. Moh. Lutfi Ridlo (Sekretaris Umum PP APRI)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline