Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Zidan

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Makna Bhinneka Tunggal Ika sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia

Diperbarui: 11 November 2022   00:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap negara memiliki identitas itu sendiri, salah satunya negara kita tercinta Indonesia. Identitas yang dimaksud disini adalah suatu jati diri atau suatu kepribadian yang dimiliki oleh suatu bangsa yang berbeda dengan bangsa yang lainnya.

Dalam konteks bangsa, identitas nasional disini mengacu pada kebudayaan serta ciri khas suatu bangsa. Sedangkan dalam konteks negara, identitas nasional mengacu pada simbol-simbol kenegaraan. Misalnya simbol kenegaraan Indonesia yaitu Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara, Bendera Merah Putih, Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional, Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara, serta UUD 1945.

Salah satu identitas negara Indonesia yang sangat menarik untuk dibahas yaitu semboyan negara Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika.

Ketika kita mendengar kata Bhinneka Tunggal Ika, maka selintas pikiran kita tertuju pada Pancasila, Burung Garuda, dan keberagaman ras dan suku yang ada di Indonesia. Kata Bhinneka Tunggal Ika bias akita lihat pada Burung Garuda yang menjadi lambang negara Indonesia.

Sebenarnya apa sih Bhinneka Tunggal Ika itu?

Bhinneka Tunggal Ika merupakan pepatah buatan Empu Tantular yang berasal dari kata “bhina ika tunggal ika” yang artinya berjenis-jenis tetapi tunggal. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang tertera pada lambang negara itu memberikan makna yang tersirat. Semboyan tersebut memberikan kesimpulan bahwasanya Bangsa Indonesia menghargai akan keberagaman, sehingga keberagaman tersebut bukanlah ancaman, tetapi sebagai sarana mempersatukan rakyat Indonesia.

Negara Indonesia memiliki beragam ras, suku, agama, serta keyakinan yang mudah ditemukan di tengah-tengah masyarakat. Disinilah penerapan semboyan negara kita harus dijalankan. Kita bisa ambil contoh penerapan Bhinneka Tunggal Ika ketika sebagai umat muslim yang tergolong mayoritas di Indonesia harus saling tolong menolong dengan penganut agama lainnya. Bahkan kita mesti menghargai mereka ketika mereka sedang beribadah.

Cara penerapan lainnya yaitu melaksanakan musyawarah ketika akan membuat keputusan. Misalnya musyawarah di sekitar kampus yaitu ketika hendak memilih ketua Badan Eksekutif  Mahasiswa (BEM). Para mahasiswa harus bermusyawarah lebih dulu untuk menentukan siapa yang akan menjadi ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Dengan demikian, maka terciptalah suasana persatuan.

Namun, para warga Indonesia belum sepenuhnya mengerti apa itu Bhinneka Tunggal Ika. Masih banyak kasus-kasus yang berlawanan dengan semboyan negara kita. Hal itu terjadi karena masyarakat Indonesia masih menganggap dirinya merasa paling benar. 

Sifat tersebut merupakan salah satu pemecah belah persatuan serta pemicu utama lunturnya nilai Bhinneka Tunggal Ika. Sifat egois membuat masyarakat Indonesia cenderung memandang pendapat orang lain tidak lebih baik dari dirinya. Padahal pada hakekatnya apapun agama, ras, bahasa, serta budaya seseorang bernilai baik dari segi nilai masing-masing. Hanya saja masyarakatnya lah yang masih memiliki pola piker yang primitif.

Penyebab lain yang membuat lunturnya nilai Bhinneka Tunggal Ika yaitu banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia. Yang awalnya masyarakat Indonesia bangga dengan budayanya sendiri kini menganggap budaya luar lah yang lebih menarik daripada budayanya sendiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline