Ini perkiraan saya saja.
Akhir-akhir pada suhu Panas 2014 saat ini banyak orang yang meragukan janji-janji Seorang Dahlan Iskan di BUMN. Katanya pembohongan publik, katanya pula ada yang bilang pencitraan untuk modal pemilihan 2014, yang lebih parah lagi Dahlan Iskan dikatain bodoh oleh anggota DPR . Menurut saya, Janji-janji tersebut sampai saat ini masih dilaksanakan oleh Dahlan. Masih in progress. Memang ada sih ada beberapa yang sudah out of schedulle. Namun memang tidak semua janji-janji itu bisa direalisasikan dengan tepat waktu. Banyak faktor X yang menjadi hambatan. Namun bagi orang-orang yang menjagokan figur-figur kandidat yang lain, ini dijadikan alat untuk mencela Dahlan Iskan agar kehilangan pamor, kehilangan tenarnya dan untuk menjatuhkan Dahlan iskan. Bermacam-macam cara mereka lakukan untuk mencari-cari kesalahan Dahlan Iskan. Bahkan mereka membabi buta dan bahkan berarogan seperti tak mempunyai agama, sampai-sampai yang bagus dianggap salah. Yang pantas dianggap tidak pantas.
Mereka juga mengkritis DPR, tapi ketika Dahlan Iskan melawan DPR mereka bilang Dahlan Iskan tidak tahu aturan. Dulu santer masyrakat bilang BUMN adalah sapi perah, tetapi ketika Dahlan Iskan membongkar mafia pemerasan di BUMN dibilang Dahlan macam-macam.
Mereka meneriakan kesejahteraan buruh, ketika Dahlan Iskan berbaur demo dengan buruh dibilang pencitraan.
Saya mencoba melihat dari sisi lain dari kegiatan Dahlan Iskan.
Pilpres masih 1 tahun lagi. Saat ini banyak rencana-rencana kerja BUMN yang masih berjalan. Banyak yang belum selesai, dan banyak juga yang baru dimulai. Saya perkirakan menjelang Pilpres nanti pekerjaan-pekerjaan di BUMN mulai menunjukkan hasil satu persatu. Di saat itu BUMN berpesta pora dengan segudang keberhasilan. Di saat itulah nama Dahlan Iskan melambung tinggi. Karena keraguan-keraguan orang akan kinerjanya mulai dijawab satu persatu.
Dan saat itulah Dahlan leading di kotak penalti tinggal menendang bola ke gawang lawan.
|
Saya pikir ini strategi yg sangat cerdas. Bagaimana menurut kawan kawan?????
Sebelum Itu Mari berfatihah, ....... Amin Amin Amin yaa Robbal Alamin
Muh.Zainul Arifin,S.Pd.M.Si
refrensi: Agus H.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H