Aku pernah cerita, saat akad yang sakral menggebu
Sanubari tiba-tiba setenang danau biru
Haqqul yakin bahwa kau pilihanku
Aku tahu, kembara kita akan berliku
Barangkali juga aral mengganjal jalan bergeronjol remang tanpa obor
Bersamamu istriku,
Kita mengeras, menanjak, meninggi, meningkat, menderas
Lantang bukan menantang dunia, tapi berlayar di atas arus hidup
Kau meredakan gejolak, menyuluh lintasan jadi terang cemerlang
Sampai di ujung lorong, hanya engkau di genggamku