Lihat ke Halaman Asli

Kenobi Akmal G

Mahasiswa FH Unair

Dampak Teknologi Kedokteran pada Transformasi Kesehatan: Perspektif yang Berbeda terhadap Tujuan SDG

Diperbarui: 22 Agustus 2023   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pengembangan teknologi kedokteran telah memicu perdebatan tentang dampaknya terhadap tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-3 (SDG 3) yang mengejar "Kesehatan dan Kesejahteraan Bagi Semua." Meskipun teknologi tersebut diharapkan memberikan kontribusi positif, ada dua pandangan yang bertentangan dalam jurnal yang patut diperhatikan.

Dalam pandangan pertama yang diungkapkan oleh Jones et al., penekanan terlalu kuat pada teknologi presisi berpotensi mengabaikan aspek penting dalam sistem kesehatan yang lebih besar. Fokus pada teknologi canggih mungkin hanya terjangkau di daerah perkotaan atau bagi mereka yang lebih mampu secara finansial, meninggalkan lapisan masyarakat yang lebih lemah tanpa akses yang setara terhadap layanan kesehatan. Kesenjangan ini bisa menimbulkan tidaksetaraan dalam kesehatan, bertentangan dengan semangat SDG 3 yang berupaya untuk mencapai kesehatan yang merata.

Smith et al. dalam jurnal kedua menyoroti risiko privasi dan masalah etika terkait dengan penggunaan teknologi presisi. Data medis yang sangat pribadi dapat mudah terekspos atau disalahgunakan, mengancam privasi pasien. Pertanyaan etika juga muncul tentang bagaimana teknologi ini mengambil keputusan medis. Apakah keputusan yang hanya didasarkan pada data presisi dapat mengabaikan faktor kemanusiaan yang krusial dalam praktek kedokteran?

Mengatasi pandangan-pandangan ini memerlukan pendekatan yang seimbang. Pengembangan teknologi kedokteran harus disertai dengan upaya untuk menjamin akses dan kesetaraan dalam pelayanan kesehatan. Langkah-langkah untuk meningkatkan regulasi dan perlindungan privasi perlu dipertimbangkan agar teknologi ini digunakan dengan etika yang baik dan menjaga privasi pasien.

Kesimpulannya, sementara pengembangan teknologi kedokteran dengan fokus pada presisi memiliki potensi besar untuk mengubah dunia medis dan mencapai tujuan SDG 3, penting untuk mempertimbangkan pandangan-pandangan yang kontra dan menghadapi tantangan yang muncul. Kolaborasi antara para ahli kesehatan, teknologi, dan pengambil keputusan akan menjadi kunci dalam mewujudkan transformasi teknologi kesehatan yang bertanggung jawab dan inklusif. Dalam menghadapi konflik antara inovasi dan prinsip-prinsip kemanusiaan, langkah-langkah yang matang dan berwawasan ke depan akan memastikan manfaat teknologi kedokteran yang maksimal untuk semua lapisan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline