Lihat ke Halaman Asli

Mita Karunia

Menulis untuk menyapa semesta

Menjadi Terasing

Diperbarui: 10 November 2022   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: freepoik.com

                                                                                         

Mereka bilang, ini rumahku. Tempat terbaik yang kupunya. Selalu, menjadi tujuan pulang. Tempat rindu mendarat dan mendekap.

Bagaikan cawan yang berisi anggur, bibirmu adalah kecup yang menyentuh sekujurku. Melepas dahaga yang mencekik diluar sana. Menyesap hangat ke dalam sukmaku.

Di tempat ini, di rumah ini, yang ku mau selalu ada. Termasuk, kamu. Tempatku pulang. Tempatku bercakap. Tempatku menetap. Tempatku berpijak. Apapun keadaannya. Karena yang kutahu, menujuku selalu kamu dan kepulanganku adalah kepadamu.

Di hari itu, entah mengapa semuanya berbeda.

Tempatku pulang menyisakan sesak.

Tidak ada hangat yang semestinya.

Rindu yang seharusnya, menghilang

Setiap cakap, tatap, tak lagi menetap.

Hanya engap, yang bersiap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline