Sejak pandemik virus corona atau yang lebih sering kita kenal COVID 19 mewabah di negara ini, pemerintah mulai mengimbau masyarakat untuk belajar dan bekerja dari rumah. Kemudian menjadi populer dengan istilah Work From Home (WFH). Hal ini dimaksudkan untuk mencegah penyebaran virus Corona atau istilah lainnya, COVID 19 yang bermula dari negeri China.
Beberapa perusahaan dan sekolah di beberapa daerah bahkan mulai menerapkan WFH ini. Akan tetapi beberapa kejadian saya dapati dari teman-teman yang tidak bisa mendapatkan WFH atau Work From Home secara maksimal. Niat hati Work From Home malah berganti menjadi Work For Home. Begini kisahnya:
Kisah si A:
Dia mengatakan: "WFH memang tidak mendukung untuk buruh yang merangkap sebagai anak rumahan, lagi kerja ada saja gangguannya, ada jemuran, ada cucian, harus masak. Hahahaha." Ungkapnya seraya tertawa terbahak-bahak.
Kisah si B:
Ia menceritakan: "Saya ini seorang mahasiswa S2 yang sudah menikah dan memiliki dua anak. Sudah beberapa hari belajar dari rumah, tapi ya ada saja gangguannya, saya harus nemenin anak pertama belajar secara online, belum lagi anak kedua rewel, akhirnya saya kasih nonton youtube, terus harus ngurus rumah, suami, malamnya sudah capek. Tidur deh, terus thesis saya gimana kabarnya?" Katanya kemudian diiringi tawa yang renyah.
Kisah si C:
"Ini gimana ya, saya harusnya WFH juga, kasian anak-anak belajar di rumah sendiri. Harus laporan untuk tugas sekolah juga sama gurunya, Pusing saya itu." Cerita seorang ibu yang tidak mendapatkan WFH dari tempatnya bekerja.
Kisah-kisah di atas menurut saya sedikit menggelitik sekaligus sedih, banyak kerjaan yang harus harus dilakukan secara bersamaan dan harus selesai, sehingga fokus menjadi berkurang. Itulah mengapa kita harus pandai menyiasati WFH agar berjalan dengan sukses. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dicoba saat melakukan Work From Home yang berganti menjadi Work For Home!
Pembagian tugas
Jika kamu seorang anak rumahan atau suami atau istri nggak ada salahnya melakukan pembagian tugas agar semuanya dapat terselesaikan. Harus diingat kamu tidak sendiri di rumah, masih ada keluarga atau pasanganmu. Lakukan pembagian tugas secara bersama-sama dengan berdiskusi, jika perlu buatkan jadwal harian terkait semua tugas-tugas tersebut. Agar waktumu semakin efektif dan pekerjaan dapat terselesaikan.