Lihat ke Halaman Asli

Esensi dari filsafat

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pertama, pilihlah sikapmu. Kita bisa memilih sikap kita setiap hari. Saat kita bekerja, kita mau jadi apa ? Menjadi pemarah atau membosankan atau menjadi seseorang yang menyenangkan.
Kedua, bermain. Anggaplah bekerja seperti bermain sesuatu yang kita senangi. Timbulkan kesenangan dan kegembiraan saat bekerja sehingga menimbulkan semangat.
Ketiga, jadikan hari yang membahagiakan bagi klien dan rekan. Jangan lupa ajak dan libatkan klien dan rekan agar klien dan rekan ikut terbawa senang dan bergembira juga.
Keempat, hadir. Jangan melamun atau memikirkan hal lain, perhatikan dan berinteraksilah dengan klien dan rekan. Anggap klien dan rekan seperti teman lama kita.
Dengan sendirinya, orang-orang yang merasakan kebermanfaatan itu akan mengengang sendiri, jika banyak orang yang merasakan kebermanfaatannya, maka akan banyak pula yang mengenangnya. Sehingga dia akan menjadi seorang yang besar.
Tetapi apalah artinya semua itu (seorang yang besar) jika tidak dilandasi dengan keimanan terhadap yang Maha Pengatur. Sesungguhnya dia akan kembali kepada Sang Penciptanya. Untuk itulah hikmah-hikmah dari pelajaran ikan salmon itu bermuara pada tempat ia kembali. Tuhan Sang Maha Pencipta Allah SWT.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline