Lihat ke Halaman Asli

Belanda Dalam Kondisi Sekarat

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Belanda berada dalam posisi kritis setelah dikalahkan Denmark dalam laga pembuka Grup B. Harus menang atau tersingkir. Itulah target timnas Belanda saat menghadapi Jerman dalam laga Grup B Piala Eropa 2012 pada Kamis (14/6) dini hari. Sebagai finalis Piala Dunia 2010 dan salah satu unggulan di Piala Eropa 2012 ini,posisi kritis yang dialami Belanda saat ini tentu di luar perkiraan siapapun. Di awal turnamen, hampir seluruh penggemar sepakbola memperkirakan Belanda akan menjadi salah satu tim Grup B yang lolos ke perempat final. Tetapi, kekalahan dari Denmark mengubah peta persaingan dan menempatkan Wesley Sneijder dan kawan-kawan justru berada di posisi yang kritis. Hanya kemenanganlah yang bisa membuka peluang Belanda, kalah dari Jerman berarti anak-anak asuhan Bert van Marwijk ini harus mengepak koper lebih cepat. Merebut kemenangan dari Jerman bukan perkara mudah. Apalagi kepercayaan diri tim Panser sangat tinggi usai membekap Portugal 1-0 di laga perdana. Tetapi Belanda masih bisa berharap adanya keajaiban. Dalam Piala Eropa 1988, Belanda juga kalah di laga pembuka dari Uni Soviet. Namun, Belanda yang saat itu dilatih Rinus Michels mampu memenangi semua pertandingan sisa dan akhirnya mengangkat trofi juara.

Van Marwijk yakin

Pelatih Belanda Bert van Marwijk masih yakin timnya bisa mengalahkan Jerman. Meski dibebani target harus menang, pelatih tim nasional Belanda Bert van Marwijk masih yakin anak-anak asuhnya masih mampu tampil prima dan mengalahkan Jerman. Bahkan, mertua Mark van Bommel itu mengklaim sudah memiliki resep untuk mengalahkan Der Panzer. “Bagaimana kami mengalahkan Jerman? Saya tak akan memberitahu Anda. Saya hanya akan beri tahu para pemain saya,” kata Van Marwijk kepada wartawan. “Jerman memang tim yang kuat namun kami bisa mengalahkan mereka. Bagaimana caranya? Saya tidak akan memberi tahu Anda,” ujar mantan pelatih Feyenoord itu. “Banyak tekanan jelang pertandingan melawan Jerman. Tapi inilah kenikmatannya,” tambah Van Marwijk. Dalam menghadapi Jerman, Van Marwijk nampaknya tidak akan mengubah pola permainan dan tetap menggunakan skema 4-3-3. Tetapi, Van Marwijk kemungkinan akan memainkan Rafael van der Vaart sejak awal ketimbang menggunakan dua gelandang bertahan seperti saat menghadapi Denmark. Diharapkan kehadiran Van Der Vaart bisa menambah ketajaman dan mengirim umpan matang untuk Robin van Persie di lini depan. Selain itu, Van Marwijk harus menekankan agar anak-anak asuhnya bermain menjadi sebuah tim ketimbang menunjukkan keterampilan individu.

Jerman fokus

Pelatih Jerman Joachim Low tetap mewaspadai permainan agresif Belanda. Sementara itu, Jerman sangat fokus menjelang laga melawan Belanda. Menang atas musuh bebuyutannya ini akan memastikan Mesut Oezil dan kawan-kawan melaju ke babak perempat final. Pelatih Jerman Joachim Low meminta anak-anak asuhnya tampil dengan kemampuan terbaik karena Belanda pasti akan bermain lebih agresif untuk memaksakan kemenangan. “Belanda memiliki pemain kelas dunia yang bisa menentukan jalannya pertandingan. Mereka bisa membahayakan pertahanan kami. Saya yakin Belanda akan mengubah taktik akibat kekalahan dari Denmark,” kata Low. “Pada Piala Dunia 2010, Belanda masuk final dan kami di urutan ketiga. Jadi kedua tim berpeluang untuk menang,” tegas Low.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline