Lihat ke Halaman Asli

Membedah Resiko Investasi Deposito dan P2P Lending, Lebih Untung Mana?

Diperbarui: 9 September 2016   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

meningkatkan produktivitas usaha. Sumber: amartha.com

Menakar resiko investasi merupakan bagian penting yang perlu diperhatikan investor sebelum menanamkan modalnya. Hal ini beralasan, karena pada dasarnya orang melakukan investasi untuk mendapatkan keuntungan.

Ada banyak pilihan berinvestasi, salah satu yang paling dilirik adalah dengan melakukan investasi deposito. Meski demikian, tidak banyak yang tau ada cara berinvestasi lain yang tidak kalah menguntungkan, yaitu dengan peer to peer (P2P) lending.

Berikut akan dipaparkan perbandingan investasi deposito dengan P2P lending:

Investasi Deposito

Saat anda akan menyasarkan dana ke deposito biasanya, oarang akan bertanya dimana tempat deposito paling menguntungkan?

Sesungguhnya, sama seperti tabungan, deposito bukan produk investasi. “Suatu produk keuangan baru bisa dianggap sebagai suatu investasi jika potensi hasil yang bisa didapat melebihi faktor inflasi,”

Alasan orang melakukan investasi deposito karena konon minim resiko investasi. Deposito sendiri merupakan salah satu dari produk bank yang memberikan bunga(RIBA) cukup tinggi dengan batas waktu penyimpanan berjangka.

Yang dimaksud penyimpanan berjangka yaitu uang tidak boleh diambil sebelum habis masa waktunya atau belum jatuh tempo, mulai dari 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan.

Selain itu, alasan orang  menabung di deposito karena keamanan yang terjamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).

Sehingga para nasabah tidak akan khawatir tentang kondisi atau keamanan dari uang yang telah disimpan dengan metode deposito.

Tapi, tidak banyak yang tau bila investasi deposito memiliki kekurangan, seperti imbal hasil yang rendah dibandingkan jenis investasi yang lain.

Selain itu, melakukan investasi di deposito tergolong lemah terhadap nilai investasi. Hal ini beralasan, karena meski bunga deposito tinggi, namun akan percuma bila inflasi tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline