Lihat ke Halaman Asli

Lala_mynotetrip

Terus berupaya menjadi diri sendiri

Interaksi Akrab dan Hangat di Pasar Genjing Jakarta

Diperbarui: 24 Juni 2024   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Editing by Canva 

Punya banyak cerita menarik terkait pasar tradisional. Yang paling berkesan adalah ketika 2018 menikah dan pindah ke rumah mama mertua, saya setiap sabtu atau minggu pasti berbelanja di pasar Genjing Jakarta. 

Pasar Genjing Jakarta, memang pasar terdekat dari rumah. Bisa naik busway atau angkutan umum. Pasar Genjing bersebrangan dengan sebuah rumah sakit. Lokasi pasar genjing sangat strategis dan mudah di jangkau.

Sedari 2018, saya jadi tim bekal. Naha karena setiap hari bekerja, maka sabtu atau minggu pagi, adalah waktu yang tepat untuk berbelanja kebutuhan harian. Biasanya beras sudah beli yang 10 Kg jadi kalau ke pasar genjing lebih membeli : Bumbu dapur, sayur-mayur, daging, ayam, ikan laut dan aneka buah, camilan hingga perabotan harian.

Pasarnya tidak begitu luas, namun sangat komplit. Sehingga memudahkan saya dalam memenuhi kebutuhan harian. Sebagai orang yang menerapkan food preparation, tentunya harus pandai memilah-milih sayur/buah/daging/ikan yang fresh serta mengemas dengan baik sesuai anjuran supaya tidak terkontaminasi dengan bakteri.

Budget saya belanja per minggu berkisar 150.000 mulanya, semakin tahun bahan-bahan naik terus. Terakhir 2023, awal saya belanja per minggu ke pasar bisa 250.000 sampai dengan 270.000,- . Senang banget bisa mengenal pasar genjing beserta para pedagang nya yang super ramah dan berasa akrab terus.

"Mbak Lala, kemana aja? Minggu kemarin gak belanja" Tanya mbak Sri penjual aneka sayuran dan bumbu. Sayuran dan bumbu yang beliau jual, kualitasnya jempolan banget. Secara harga memang agak mahal, namun semua sayuran dan bumbu nya cakep terus dan hampir nggak ada yang busuk. Seneng belanja di beliau, sangat ramah dan selalu menganggap saya orang dekat beliau. Interaksi hangat dan akrab, bikin momen belanja jadi fun, padahal habis belanja bawaan saya banyak bener alias berat. 

Untuk tempat beli daging, saya pun menemukan langganan, seorang bapak yang selalu bisa dimintakan tolong "pak, potong semur ya" Beliau selalu bilang siap. Penjual telur pun saya punya langganan, beliau ayu banget dan sangat ramah. Kualitas telur yang di jual pun sangat oke. Komplit juga lho mulai dari telur puyuh, telur ayam negeri, telur ayam kampung dan telur bebek. Untuk telur ayam kampung ada 2 jenis dan ini bikin saya senang berbelanja telur di si mbak Ayu.

Untuk ikan laut, saya punya langganan juga. Namanya mbak Yem. Beliau paling cingcay buay kasih lebihan kalau saya belanja lumayan banyak, tanpa di minta ya alias memang inisiatif dari beliau langsung.

Untuk tahu pun, saya punya langganan penjual bapak-bapak yang ramah dan suka kasih lebihan kalau beli banyak, kualitas tahu nya pun sangat oke punya.

Tukang gado-gado, martabak mini, soto ayam dan sate padang di pasar genjing pun sudah lumayan akrab. Mereka semua sangat humble dan bersahabat dengan para pembeli.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline