Lihat ke Halaman Asli

Lala_mynotetrip

Terus berupaya menjadi diri sendiri

Tiada Berjarak Kasihmu, Ibu

Diperbarui: 12 Februari 2020   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dahulu suka terheran-heran, melihat Ibu menangis karena rindu terhadap nenek. Kini setelah menikah dan domisili kita berbeda Kota barulah terasa. Kerinduan terhadap ibu teramat menggebu, tak kenal usia maupun jarak apalagi waktu. 

Kenapa bisa serindu itu pada, ibu? Karena beliau lah yang paling dekat dengan kita anaknya. Beliau sepenuh hati mencurahkan kasih-sayang, tenaga dan waktu untuk mengurusi kita anak nya dan suami nya. Betapa mulia pengabdian mu, ibu. 

Meski tinggal sudah berjauhan, namun ibu masih seperti dahulu. Mengirimkan pesan menanyakan "udah berangkat kerja?" Atau "udah pulang kerja?" Paling rajin menanyai segala aktifitas anak dan menantunya. Tetap terasa hangat, meski berjarak. Tetap sangat peduli, disetiap saat. 

Ibu adalah mahluk yang amat penyayang dan mampu menerima segala kekurangan anaknya. Tidak banyak mengeluh dan marah. Ia terus berusaha mencurahkan kasih sayangnya, melalui nasehat bijaknya dan melalui tindak-tunduknya. 

Ibu adalah anugerah yang indah, ada diantara aku, ayah dan adik-adikku. Selalu menjadi nahkoda yang bijak dalam menemani sang kapten (bapak). Rela banting-tulang untuk mensupport keuangan keluarga, juga selalu berhemat agar ada dana darurat. #IbuCintaSepanjangMasa

Ibu, dikala hati mu sakit dan teriris. Ibu, selalu menyimpannya rapi. Tidak diumbar dan tidak marah-marah. Bu, ibu sangat mulai dengan segala kebaikan dan ketulusan mu. Semoga engkau selalu sehat dan menyayangi kami tanpa kenal jarak. Insya Allah, kasih ini akan terus terjaga. 

Jarak bukan menjadi halangan mun untuk terus berpacu. Kasih Ibu tetap menjadi kasih yabg terbaik seperti halnya ayah. Dimata ibu, anakmu tetaplah seorang anak yang harus kau cintai dan sayangi sepenuh hati. Didekatmu, terasa nyatanya kasih-sayang Ibu. Ketika berjarak pun, kau mampu menciptakan hangat kasih-sayang mu tanpa mengenal jarak dan masa. 

Terima kasih Ibu,atas cinta dan kasihmu yang tiada hentinya. #IbuCintaSepanjangMasa Terimaasih atas cinta yang nyata sepanjang masa, terima kasih atas penerimaan terbaik dari mu terhadap kami anak-anak mu. Upaya dan usaha mu mencintai dan mengasihi kami, insya Allah menjadi alasan pintu-pintu keberkahan terbuka lebar bagimu. Sehat selalu, Ibu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline