Di dalam kehidupan ini seringkali kita merasa khawatir terhadap komentar dan opini orang lain, padahal tidak semua komentar dan opini dari pihak luar itu sifatnya positif dan membangun kita menjadi insan yang lebih baik. Seringkali mereka berkomentar karena tahu ada beberapa hal yang kurang dalam diri kita, coba ditanyakan kembali kepada hati nurani apakah hal tersebut baik?
Setiap dari kita selalu memiliki kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik sang khalik. Jadi jangan lupa, berkaca dan introspeksi diri dahulu sebelum mengeluarkan komentar-komentar pedas ke orang lain. Kita hanya akan memanen apa yang sudah kita tanam. Semua hal akan berbalik kepada diri kita sendiri, jadi belajar mengerem komentar dan belajar mengendalikan pemikiran agar tetap positif.
Ketika bercermin menjadi lebih mudah dan mengerem kata-kata menjadi lebih mudah, maka bersyukurlah karena itu merupakan anugerah yang sangat indah. Hidup akan terasa lebih damai dan tentram ketika kita baik tanpa pilih-pilih dan mengendalikan diri untuk mengucapkan komentar demi komentar.
Berkomentar yang baik-baik atau diam, merupakan salah satu kebaikan yang nyata dan akan memberikan banyak manfaat baik bagi diri sendiri maupun sekitar. Setidaknya kita tidak ikut andil menghakimi orang lain, tidak menambah beban bagi persoalannya. Tentu tidak menambah beban atau tekanan yang sedang ia alami.
Jadilah sosok yang bermanfaat dari hal-hal yang sederhana, menahan komentar yang kurang baik agar tidak terlontar dan menjadi penambah beban bagi yang sedang terlibat atau terkena persoalan. Tebarkan benih-benih kebaikan agar kelak menuai hasil kebaikan-kebaikan pula.
Lidah tidak bertulang, jadi harus lebih ekstra dalam menjaga nya agar tidak latah dan kebablasan dalam berbicara. Menyakiti hati seseorang melalui kata-kata akan lebih terasa abadi dibandingkan menyakiti ia melalui gulat. Hati-hati dalam memberikan opini, komentar. Semoga kebaikan demi kebaikan bisa kita raih dan keberadaan kita memberikan banyak manfaat terhadap sekitar melalui banyak hal.
Semangat membuat puluhan dan ratusan resolusi, jangan lupa diimbangi dengan revolusi jiwa dan hati. Perbaiki isi hati, perbaiki isi pikiran dan perbaiki kata-kata dalam bicara. Semoga semua usaha-upaya yang kita kerjakan menghasilkan banyak hal besar. Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H