Menutup tahun 2019 ini ada banyak sekali agenda yang kita jalankan, salah satunya liburan. Ada banyak pekerja yang merencanakan cuti di akhir tahun dari jauh-jauh hari. Selain menjadi salah satu ajang pelepas penat juga sebagai salah satu apresiasi yang diberikan terhadap diri sendiri, sudah bekerja keras selama satu tahun ini. Sangat wajar dan manusiawi jika kita membutuhkan liburan.
Alhasil macet dimana-mana terutama dijalan-jalan utama yang menghubungkan banyak wilayah. Liburan pun wahana nya cukup antri, meski begitu tetap saja liburan sangat mengesankan bukan?
Semoga saja, setelah berlibur kita dapat membuat evaluasi terhadap banyak hal yang telah dilalui
Kemudian membuat resolusi, apa saja yang akan dijadikan target dan capaian-capaian apa yang akan dicapai pada 2020? Manusia hanya berencana dan sang pemilik kehidupan yang menentukan. Tetapi kita wajib memaksimalkan usaha, totalitas dalam menggapai segala list yang sudah dibuat dengan cara-cara yang benar sesuai tuntunan.
Evaluasi diri menjadi salah satu unsur yang penting, di mana kita menyadari segala tindak-tunduk kita selama setahun ini. Pola pikir, prinsip, cara mengambil keputusan sampai dengan mengkoreksi sifat dan sikap kita selama ini. Mirip dengan introsfeksi atau musahabah dirim, hal ini dimaksudkan agar kedepannya kita menjadi seorang manusia yang lebih baik dari kemarin serta terus bertumbuh dan maju ke arah yang lebih baik lagi dan lagi.
Menyadari segala kekurangan dan kesalahan, mencoba untuk mencari solusi dan memperbaiki apapun yang masih kurang. Kesempurnaan bukan milik kita tetapi menyadari kesalahan itu adalah harus.
Coba dicek caramu bersosialisasi, apakah lebih banyak kumpul dengan kelompok yang suka gibahin orang lain atau lebih suka duduk diskusiin banyak hal atau tuker pikiran soal ide-gagasan? Mana yang paling baik, hatimu pasti tahu jawabannya. Hati nurani tahu mana yang benar dan tidak, meski kadang kita mengabaikan kepekaan tersebut hanya demi rasa senang.
Bagaimana hubungan mu dengan keluarga? Masih harmonis atau cuek-cuekan? Kedepannya mau gimana? Yuk jalin komunikasi efektif, agar kehangatan dan keharmonisan senantiasa meliputi kamu dan keluarga. Begitupun dengan sosialisasi dengan patner kerja, kita harus berusaha untuk menjalin komunikasi efektif. Agar menghindari miss komunikasi antar patner kerja.
Bagaimana kondisi keuanganmu? Sudah sehatkah? Atau masih semrawut? Coba dicek penghasilan dan pengeluarannya? Apakah jomplang, seimbang atau malah berlimpah tabungan dan investasi? Pastikan keuangan kita setiap tahunnya mengalami peningkatan minimal 10% dan jangan pernah jadi lebih besar pasak dari pada tiang.
Buatlah resolusi yang detail, coba siapkan diri untuk segera dijalankan. Jangan tunggu, besook aja.. lusa aja, dan alasan lainnya yang hanya kamuflase.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H