Kesenjangan merupakan sebuah kondisi yang sangat kontras dialami sebuah warga disatu wilayah tertentu. Kesenjangan dapat terasa bahkan dapat dilihat dengan mata kepala kita sendiri. Mengapa kesenjangan itu sudah terbentuk? Apakah hal tersebut adil?
Bagi sebagian orang yang merasa di garis bawah seringkali perbedaan yang makin kontras membuat mereka merasa semakin minder dan semakin sulit. Bagi sebagian orang yang berada di garus bawah mereka tetap berusaha mengubah dan merubah posisi nya dengan banyak cara serta upaya.
Bagi sebagian yang berada digaris teratas mereka dermawan mau membagi kepunyaan mereka dengan orang yang berada digaris bawah. Harapannya memang begitu dengan adanya si kaya dan si miskin diharapkan bisa saling membantu dan mengupayakan esok yang lebih baik.
Posisi yang saat ini kita tempati sewaktu-waktu dapat berubah sesuai takdir dan ketetapanNya. Apakah harus menanti diturunkan atau dinaikkan? Pencipta tidak akan mengubah nasib seseorang tanpa upaya apa-apa. Nasib itu dapat diubah dengan Usaha, upaya serta do'a.
Kesenjangan itu memang sudah tercipta sejak lama, yang sulit ditemukan ialah solusi yang nyata untuk menghapus kan secara clear. Kesenjangan ada agar kita selalu peduli dan ingat bahwa yang kita miliki hanyalah titipan dan bukan hak kita secara keseluruhan. Didalam kepunyaan harta kita ada hak orang lain yang membutuhkan.
Bila rasa peduli dan berbagi itu dapat tumbuh subur dihati setiap orang mungkin kesenjangan perlahan-lahan akan menurun dan kesetaraan mulai terasa dan terlihat.
Intinya hadirkan kesadaran didalam hati dan jiwa bahwa kita yang berada digaris atas harus peduli dengan saudara-saudara kita pun sebaliknya yang berada digaris bawah janganlah minder serta pesimis karena selama kita berusaha dan berdoa pastilah nanti akan bertemu dengan jalan yang dinamakan solusi serta esok dapat lebih baik secara konsisten dan kontinue.
Mari menanam kebaikan sebanyak-banyaknya agar kelak memanen hasil yang baik dan bagus.
Semangat sahabat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H