Lihat ke Halaman Asli

MAYANG PUJIANTIKAMILAH

Mahasiswa S1-Keperawatan/Universitas Airlangga

Pengaruh Globalisasi terhadap Aktivitas Penggunaan Gadget pada Anak

Diperbarui: 15 Juni 2022   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada saat ini hampir seluruh dunia mengalami era globalisasi yang menyebabkan suatu negara dapat berkembang dalam berbagai bidang seperti bidang teknologi dan informasi. Adanya globalisasi pada bidang teknologi informasi menyebabkan terjadinya kemajuan yang dapat dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat, penggunaanya yang cukup terbilang mudah menjadikan bidang teknologi informasi dapat diakses oleh siapapun, termasuk anak-anak, dengan adanya globalisasi masyarakat dapat merasakan gadget dan internet, 

hal tersebut memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi, apalagi adanya aplikasi seperti media sosial dapat dimanfaatkan sebagai sarana bisnis online maupun maupun memposting atau mendapat kabar seseorang tanpa memandang tempat dan usia. Bahkan kini anak dengan rentang usia 5-12 tahun merupakan salah satu pengguna terbanyak dalam menggunakan gadget, dalam kehidupan sehari-hari pun terkadang anak-anak selalu melibatkan gadget, seperti pada saat makan, saat belajar, bahkan sebelum tidur pun terkadang masih menggunakan gadget, dengan begitu pengaruh globalisasi di bidang tekologi dapat meningkatkan aktivitas penggunaan gadget pada anak.

Meningkatnya aktivitas penggunaan gadget pada anak juga dipengaruhi dari adanya ketidaksadaran dalam kesalahan pola asuh yang diberikan orang tua untuk anak, seperti orang tua yang selalu menuruti keinginan anaknya dan adanya perubahan pemikiran orang tua yang berpendapat bahwa mainan anak tidak penting lalu menggantikannya dengan memberikan gadget atau tablet kepada anak yang masih cukup dini. Jika hal tersebut terjadi maka kemungkinan anak tersebut tidak dapat menghormati dan menghargai kedua orang tuanya dan sekitarnya, karena dari kecil telah di didik dalam pola asuh menuruti semua kemauan anaknya, serta anak kemungkinan akan kurang dalam aspek sosialisasi terhadap masyarakat umum karena sejak kecil sudah di didik dalam pola asuh gadget sejak dini dan hanya asik dengan berbagai aplikasi dan fasilitas yang ada didalam gadget.

Gadget merupakan sebuah alat yang memiliki banyak manfaat, apalagi di masa pandemi seperti ini, gadget merupakan alat pertama yang dijadikan sebagai alat pembelajaran secara daring, tapi masih banyak anak yang menyalahgunakan gadget tersebut oleh sebab itu peran orang tua dalam mengawasi anaknya sangat diperlukan, selain itu gadget memiliki pengaruh negatif apabila digunakan dengan berlebihan.

Intensitas waktu yang digunakan pada anak ketika menggunakan gadget adalah maksimal dua jam dalam sehari, jika anak menggunakan gadget lebih dari dua jam sehari maka akan mengalami dampak negatif yang dapat menyebabkan terhambatnya masa perkembangan anak karena pada usia 5-12 tahun terdapat tahap perkembangan pada kecerdasan motorik, kecerdasan berfikir, kecerdasan emosional serta masih berkembangnya bahasa anak. Kecerdasan motorik yang berhubungan dengan gerak, kecerdasan berfikir yang berhubungan dengan oleh piker untuk menentukan pendapat atau pilihan, kecerdesan emosional berhubungan dengan kesanggupan anak dalam mengontrol dan mengelola emosi, serta berkembangnya bahasa anak atau bisa disebut dengan kecerdasan komunikasi yang berhubungan dengan kemampuan mengelola bahasa dalam mengajukan pertanyaan maupun berpendapat.

Penggunaan aktivitas pada gadget pada dasarnya memiliki dampak positif, terdapat berbagai aplikasi digital didalam gadget seperti belajar mengenal warna, belajar mewarnai, belajar membaca, hal tersebut dapat mengasah tumbuh kembang otak anak serta terdapat beberapa vidio mengenai film anak ataupun lagu yang membuat anak tertarik karena biasanya dilengkapi dengan animasi yang menarik, dengan adanya gadget, anak dapat mudah mendapatkan berbagai informasi bahkan dapat membantu ketika mereka kesulitan dalam pelajaran dan masih banyak dampak positif yang dapat dirasakan.

Selain itu terdapat dampak negatif yang akan terjadi pada penggunaan gadget anak, pertama, adanya penurunan terhadap bersosialisasi, terjadinya sikap egois dan tidak mengerti akan etika bersosialisasi, hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya interaksi secara langsung, dengan kata lain dengan adanya globalisasi di era digital dapat membuat hubungan yang dekat menjadi jauh dan mungkin akan terjadinya ketidak adanya interaksi langsung karena semua sudah digital dan merasa melalui digital akan lebih cepat.

Kedua, penurunan kesehatan tubuh akibat terlalu lama menggunakan gadget yang dapat menyebabkan mata kering, nyeri punggung, masalah pendengaran akibat menggunakan earphone pada saat menggunakan gadget, serta dapat terganggunya waktu tidur, selain itu orang yang terlalu lama diam menggunakan gadget dapat menyebabkan pegal dan terjadi kesalahan struktur tulang.

Ketiga, menghabisakan waktu bermain gadget dengan tidak memperdulikam lingkungan, dengan kata lain lupa akan waktu ketika sudah memegang gadget, dan dapat berakibat pada penurunan konsentrasi belajar, hal tersebut akan menimbulkan gangguan pada nilai akademik di sekolah.

Keempat, adanya situs pornografi yang seharusnya tidak dilihat oleh anak, hal tersebut dapat terjadi karena anak yang berusia 5-12 tahun belum bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Pada anak dengan rentang usia 5-12 tahun merupakan masa tumbuh kembang, jika anak melihat situ yang seharusnya tidak dilihat seperti situs ponografi maka dikhawatirkan akan disalah artikan dan mencoba untuk mempraktekannya.

Kelima, dapat terjadinya kecanduan penggunaan gadget pada anak, apabila seorang anak sudah mengalami kecanduan gadget dengan kategori berat maka hal tersebut dapat mengganggu emosional anak tersebut, karena anak tersebut sudah menjadikan kebiasaan dalam hidupnya untuk menggunakan gadget, jadi apabila gadget tersebut diambil oleh orang tua dan memberikan peraturan, maka akan terjadi meluapnya emosional yang tidak terkontrol sebab anak tersebut merasa apa yang dia lakukan adalah kegiatan yang wajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline