Lihat ke Halaman Asli

Bintang adalah namaku Eps#1

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1303576416726801218

Oeeekk Oeeekkk…. Tanggal 18 mei , yaitu dimana aku keluar dari kandungan Ibuku.

Sekarang usiaku 20 tahun. Aku tinggal bersama nenek angkatku. Aku tahu di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, tapi aku yakin setiap manusia ingin berusaha menjadi hidup yang sempurna dan yang lebih baik, seperti aku salah satunya. Didalam dunia ini setiap manusia pasti mempunyai pengalaman dan cerita masing-masing, seperti juga aku salah satunya. Aku selama 20 tahun hidup sebatang kara. Kenapa aku bisa di lahirkan hidup sebatang kara? Inilah aku Bintang, dan inilah kisahku, kenapa aku bisa menginjak bumi ini?.

Cerita berawal mula sebuah percintaan antara Ibu dan Ayah aku. Ibuku pada saat itu tinggal di Jakarta, dan Ayahku tinggal di Bekasi. Mereka bertemu dan berkenalan pada saat mereka main Ice skating. Dalam beberapa hari camp di tempat Ice skating, mereka saling jatuh cinta dan saling menyayangi. Mereka berpacaran selama 2 tahun dan ingin melanjutkan tahap yang lebih jauh lagi yaitu jenjang pernikahan. Antara keluarga dari Ayahku dan keluarga dari Ibuku sudah setuju dengan pernikahan Ibu dan Ayahku. Pada saat H-3(3 hari lagi menjelang pernikahan) kakekku dari ayah sakit berat, dan butuh biaya besar untuk operasi penyakit kakeku, akantetapi keluarga ayahku perekonomiannya rendah. Akhirnya nenekku dari ayah mempunya ide buruk, yaitu nenekku dr Ayah pergi mencari nenekku dari Ibu dan mengancam nenekku dari Ibu.

“Jika anakmu ingin menikahi anakku, ada satu syarat”, kata nenekku dari Ayah.

Nenekku pun menjawab, “syarat apa? Bukannya kita sudah sepakat untuk menikahi anakmu dengan anakku ini”.

“iyah betul, syaratnya adalah beri sertifikat rumahmu kepada saya, jika tidak pernikahan di batalkan”,kata nenekku dari Ayah.

Nenekku dari Ibupun tidak setuju. Akhirnya nenekku menjawab dengan emosi tinggi, “saya tidak bodoh, buat apa saya beri sertifikat rumahku untukmu, saya tidak sebodoh itu, jika mau batalkan pernikahan, silahkan saja”.

Bersambung~~~~




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline