Lihat ke Halaman Asli

Over Populasi dan Kehancuran Negeri

Diperbarui: 24 Januari 2017   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Masalah terbesar yang dihadapi dunia sebenarnya adalah over populasi. Data pertumbuhan penduduk dunia tahun 1800 (1 milyar jiwa), tahun 1940 (2,3 milyar jiwa), tahun 1970 (3,7 milyar jiwa) tahun 2016 (7,4 milyar jiwa) pada tahun 2050 menurut U.S. Census Bureau, International Database sebanyak 9,3 milyar jiwa

Semakin banyak penduduk dunia maka semakin banyak sumber daya alam yang dibutuhkan sebagai “bahan baku” energi, makanan dll. Sedangkan kerusakan sumber daya alam yang timbul akibat pengolahan non-renewable energy semakin hari semakin luas, dampaknya sumber daya alam dunia semakin berkurang

Namun kita sebagai bangsa Indonesia harus berbangga hati karena negara kita memiliki sumber daya alam yang melimpah, tentunya sumber daya tersebut akan menjadi “rebutan” berbagai pihak asing, sebagai negara merdeka dan berdaulat dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 didunia, tentunya tidak akan ada yang berani “merebut” sumber daya alam Indonesia secara paksa, selain dari negara kita yang memiliki “power” juga karena bertentangan dengan perjanjian internasional

Terus pertanyaanya apakah sumber daya kita sudah aman? Jawab singkatnya TIDAK

Kenapa, karena sebagai negara yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah tentunya berbagai pihak asing memiliki banyak strategi atau berbagai cara untuk mendapatkanya, salah satu cara untuk mendapatkanya adalah dengan membuat kekacauan di Indonesia sehingga perlahan akan menghancurkan negara Indonesia, apabila negara hancur maka pihak asing akan mengambil alih negara dan sumber daya alamnya. Apakah ini mungkin? IYA

Bagaimana cara membuat kekacauan di Indonesia? Salah satu cara termudah adalah dengan isu agama, masyarakat Indonesia akan sangat mudah terprovokasi dengan isu ini karena masyarakat kita adalah masyarakat religious, namun yang tidak kita sadari bahwa terdapat beberapa perbedaan pendapat didalam pemahaman kita terhadap agama itu sendiri walaupun intinya adalah sama, perbedaan tersebut dijadikan celah “senjata” untuk membuat kekacauan (perlahan tapi pasti).

Bagaimana kita mengatasinya? Yaitu, dengan cara menghargai dan selalu berfikir positif terhadap perbedaan karena pada dasarnya perbedaan akan selalu ada. Mari kita terus jaga Indonesia dan sumber daya alamya dengan cara selalu bersatu atas nama Bhinneka Tunggal Ika, karena percayalah kita TIDAK AKAN MENYESALI SESUATU ketika belum melihat SESUATU yang kita miliki itu hilang/hancur.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline