Lihat ke Halaman Asli

Ketika Ayah Pergi untuk Selamannya

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal tiga april 2012 pukul 16.50 sore tepatnya ayah meninggal dunia di ruang UGD di salah satu rumah sakit swasta di daerah jakarta selatan.hari dimana dunia seakan berhenti sejenak saat ditinggal ayah pergi untuk selamannya.Sakit ayah dibilang tidak terlalu lama hanya sekitar sepuluh hari saja,dikarenakan penyakit paru-parunya yang membuat ia sulit bernafas.Diagnosa dokter bahwa dalam tubuh ayah hanya menyimpan oksigen tiga puluh delapan persen saja,itu yang menyebabkan beliau dalam waktu dua puluh empat jam dalam sehari waktunya hanya bisa tidur saja seperti orang yang koma tapi masih ada sedikit kesadaran.dan itu juga yang menyebabkan darah dalam tubuh sudah menyimpan banyak karbon dioksida alias keracunan karena kadar oksigen dalah tubuh menipis. Aku dan kakaku yang saat itu menghadapi dokter didalam ruang UGD sempat shock dengan pernyataan tersebut.Kami hanya bisa pasrah minta yang terbaik untuk ayah.Belum lagi dokter yang meminta persetujuan keluarga untuk memasang selang pernafasan untuk ayah,selang yang hanya bisa dicabut oleh pihak keluarga saja.itu berarti sama saja mencabut nyawa ayah secara tiba-tiba. Alhamdullilah aku dan kakakku cepat membuat keputusan agar ayah kami tidak perlu dipakai selang pernafasan itu.karena itu hanya akan membuat ayah kesakitan.kami ingin segala sesuatu proses pengobatan ayah berjalan secara normal saja.pukul dua pagi ayah masuk UGD dari pagi sampai siang tidak berhenti-hentinnya saudara,sahabat,teman datang melihat kondisi ayah.

Ketika tekanan darah ayah dan detak jantung mulai menurun seperti biasa dokter menawarkan obat antibiotik termahal untuk menaikan tekanan darah ayah.tapi ibu kami tidak menyetujuinnya.ibu hanya ingin bila ayah harus pergi,dia pergi dengan layaknya tanpa harus merasa kesakitan dengan tambahan obat-obatan apapun itu. Karena bila melihat kondisi ayah saat itu yang sudah tidak sadarkan diri sejak masuk ruang UGD kami semua sudah ikhlas apapun yang terjadi dengan ayah.sudah cukup derita sakit yang ayah alami selama beberapa tahun ini,bila tabung oksigen dirumah sudah menipis ayah sudah mulai tidak tenang dia merasa gelisah.belum lagi ditambah obat-obatan yang menumpuk yang diminum setiap hari.Memang ayah itu bisa dibilang terlalu banyak meminum obat-obatan dokter itu juga yang menyebabkan dia keracunan obat didalam darahnya.kini sosok itu telah pergi selamannya.bila ada film yang menggambarkan tahun 2012 akan kiamat. mungkin itu benar bahwa tahun 2012 ini kiamat bagi keluarga kami setelah ditinggal ayah.Tapi kami masih ada Allah yang selalu menjaga dan melindungi umatNya.kami yakin ini jalan yang terbaik buat ayah.kami sayang sama ayah,tapi Allah lebih sayang lagi sama ayah.Selamat jalan ayah... doaku anakmu tidak akan pernah putus untuk selalu mendoakanmu agar engkau selalu didekap dalam belainNya didalam tidur panjangmu.Amin Ya Rabbal Allamin...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline