Lihat ke Halaman Asli

Dr Dra Ika Yuni Purnama M Hum

Desainer Interior/Dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ)

Puisi: Daun

Diperbarui: 5 Februari 2023   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Helainya pasrah kepada ranting
Setiap helai menoreh kata manis mendayu
Seindah semesta
Melantun dalam tiupan angin membawa tiap bait puisi
Bagai punjangga melantun pujian alam

Namun tak kuasa menolak angin badai
Dan terbang bersamanya
Jika jatuh angin tak peduli
Tiada kata indah lagi
Bahkan tercebur dalam
Ketika bertemu sungai
Ia ikut ke muara
Hingga putih
Tinggal tulang
Dan hilang

Tak berteman dengan tanah
Karena ia lumat
Menyatu
Dan sirna
Tinggal puisi duka

Jakarta, 13022023.13.01WIB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline