Koordinasi untuk Menanam Pohon
[caption id="attachment_340069" align="alignnone" width="150" caption="Kreasi tas bermateri daur ulang"][/caption]
75 murid TK Pembangunan yang harus ditampung di dalam dua kelas dan dibimbing oleh tiga orang guru yang berdedikasi tinggi, dibagi dua grup dengan perbedaan waktu belajar untuk memperlancar proses belajar mengajar dalam kelas barunya. Sekolah yang baru direnovasi ini, dilengkapi oleh satu kantor kepala sekolah, dua toilet terpisah untuk anak laki laki dan anak perempuan, area mencuci tangan, dan dapur mini, dimana komunitas sekolah bisa berbangga. Terima kasih untuk Eight for Agape, Helman Sitohang, Herawati Aziz, Bonita dan Abidin Siregar, Dian Carolina, dan Sahabat Anak Indonesia atas dukungannya dan membuat renovasi sekolah ini terjadi.
Pada tanggal 26 April, murid-murid TK Pembangunan berbaris di depan sekolah barunya, menyambut volunteers yang datang dari Jakarta, Bandung, dan Purwokerto untuk bekerjasama di TK desa ini. Volunteer termuda berusia tiga tahun sementara yang tertua berusia tujuh puluh enam tahun, namun beda usia tidak membuat semangat luntur. Selama delapan jam pekerjaan sukarela di sekolah yang baru direnovasi ini dapat diselesaikan dengan baik secara bergotong royong, dimana satu sama lain saling menebar semangat untuk berbagi.
Volunteers bekerjasama dengan anak-anak membuat tas dari bahan daur ulang seperti bahan bekas baliho untuk periklanan dikombinasi dengan kain perca. Anak-anak murid TK Pembangunan juga mendekorasi sekolahnya dengan warna warni cap tangan pada dinding muka bangunan. Siang harinya, beberapa guru dan volunteers membuat origami burung dari kertas majalah bekas utnuk digantung di depan jendela. Pada area halaman sekolah, beberapa volunteers sibuk mengecat kursi dan alat permainan di ruang bermain. Tiga buah pohon Ketapang ditanam untuk menciptakan area teduh di sekolah ini, jika sudah tumbuh lebih besar nanti. Pada area ruang bermain, ditempatkan tanaman obat di beberapa sudutnya.
Melalui volunteering event sehari ini, para volunteer bekerja dan belajar bersama satu dengan lainnya, dan berbagi semangat untuk memberi. Waktu makan siang pun special karena keunikan dan kelezatan makanan lokal seperti Garang Asam dan Ikan Mangut disajikan dalam keranjang yang terbuat dari anyaman bambu. Lebih dari itu, volunteer berbagi harapan yang sama untuk perbaikan kondisi dari anak-anak yang kurang beruntung murid TK Pembangunan ini.
[caption id="attachment_340072" align="alignnone" width="150" caption="Volunteers tertua"]
[/caption]
[caption id="attachment_340073" align="alignnone" width="150" caption="Membuat origami dari kertas bekas majalah"]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H