PENDAHULUAN
Dalam perspektif perkembangan, pembagian perkembangan manusia dibagi dalam beberapa tahap. Pembentukan kepribadian akan sempurna jika didukung oleh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan juga lingkungan masyarakat. Pembentukan kepribadian dan pengembangan sosial anak merupakan hal yang sangat penting. Perkembangan pribadi yang baik akan berguna sebagai bekal anak untuk menghadapi lingkungan sosialnya sendiri. Karena itulah, pembentukan pribadi anak menjadi hal yang sangat penting untuk dipelajari. Hal ini pula sejalan dengan pemikiran Erikson.
Dalam teori ekologi memandang manusia sebagai hasil dari interaksi, yang di maksud dengan interaksi ini sendiri ialah aktivitas saling mempengaruhi antar kekuatan internal maupun eksternal. Dalam teori ekologi ini individu dapat mempengaruhi lingkungan, lingkungan mempengaruhi individu ataupun antara individu dan lingkungan memang saling mempegaruhi dalam interaksi satu sama lain sehingga mengalami perubahan atau perkembangan. Dalam teori ini juga membahas tentang pentingnya dimensi mikro dan makro lingkungan di mana anak hidup.
PEMBAHASAN
Karakteristik perkembangan seseorang berbeda-beda, tergantung faktor yang mempengaruhi perkembangan seseorang. Karakteristik perkembangan anak sekolah dasar berbeda dengan perkembangan anak remaja. Karakteristik anak sekolah dasar meliputi perkembangan fisik motorik, intelektual, bahasa, emosi, sosial dan kesadaran beragama. Ada banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan yang akan menimbulkan masalah dalam perkembangan.
Baca juga: Teori Ekologi dan Perannya dalam Perkembangan Peran Orang Tua
Faktor tersebut meliputi faktor genetika dan faktor lingkungan. Dasam proses perkembangan beberapa aspek tersebut, terkadang menimbulkan masalah. Masalah--masalah tersebut bisa diperbaiki dengan dukungan dari orang-orang terdekatnya, terutama keluarga. Setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, sehingga seorang anak tidak boleh dipaksakan untuk menguasai seluruh aspek perkembangan.
Teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner, seseorang ahli psikolog dari Cornell University Amerika Serikat., teori ini memandang bahwa perkembangan manusia merupakan hasil interaksi atau transaksi antara kekuatan internal (organisme dengan berbagai atributnya / dari diri sendiri) dan kekuatan eksternal (lingkungan maupun sosial).
Interaksi antara individu dengan lingkungan dipandang positif apabila interaksi tersebut berlangsung dalam proses yang saling menguntungkan (mutual) dan fungsional yang artinya lingkungan tersebut mampu memberikan kemudahan, kesempatan atau peluang, stimulus atau dorongan, dan keteladanan bagi berkembangnya fitrah, potensi atau kompetensi pribadi secara bermakna.
Baca juga: Peran Keluarga untuk Membangun Hubungan Suportif Anak dalam Kajian Ekologi Perkembangan
Teori Ekologi lebih menekankan pada system lingkungan menurut Urie Brofenbrenner terhadap perkemban gan mengajukan bahwa konstek di mana berlangsung perkembangan individu, baik kognitif, sosioemosional, kapasitas dan karakteristik motivasional, maupun partisipasi aktifnya, merupakan unsur-unsur penting bagi perubahan perkembangan.