[caption id="attachment_212774" align="aligncenter" width="473" caption="Grafis MWA --- Karikatur 83"][/caption]
(1)
Bukit Siguntang asal muasal Daulat Negeri Melayu
Dari Samudra Pasai sampai ke Gowa danTidore
Ketemu muka di Bukit Hambalang --- melipat-gandakan Proyek Wisma Atlet alang kepalang
Buat apa Negeri membuat Stadion PON kalau kinerjanya, menendang bola pun tidak bisa pas ke Gawang lawan.
(2)
Dari Solo sampai ke Pakan Baru --- isi koper uang milyaran, anak Melayu belajar menjadi Koruptor, dari Riau Daratan hingga Lautan.
Dari Dinas Kelautan dan Perikanan , baliknya bisa- bisa masuk tutupan
Atau malah menjadi menteri --- lagi-lagi geger lagi
Memang sebaik-baik negeri --- apatah Kepala Dinas apakah Menteri: PNS maling jadikan Kepala Negeri, Kepala Kodi di Negeri Kurcaci.
Usut punya usut ada ikan tongkol di dalam peti, kiranya ada komplotan ingin membalas upeti
Proyek PON sampai menjebol iman si Birokrat, biar tak selamat asal kebagian suap.
Gol !
Lompat-lompat si Katak Lompat, giliran siapa akan mendapat --- bala Hambalang bala Sang Laknat
Bola si Laknat si kue donat --- asal ingat PON proyek seukuran teri, Hambalang proyek si Ikan Buntal, anggaran kecil bisa ditiup bisa dibesarkan.
Kuasa siapa kiranya Sinuhun ?
“Ingsun titip trah lan partai ingsun.”
(3)
Kalaulah si Supporter sudah didakwa, kapan pula si Dia dipanggil paksa
Biar diintervensi, tak mengapa --- Rakyat ingin tahu apa siapa jaringan pukat di balik Bukit Hambalang celaka.
(4)
Mengapa Indonesia nan Kaya, menjadi manusia celaka kata Sang Buya
Indonesia Jaya karena pimpinannya, kata Jusuf Kalla --- (bukan karena menyulap segala angka-angka berjangka).
Angka-angka bisa dibuat-terbalik-balik, seperti Anggaran menjadi berjangka Multi-years --- tahun jamak kata Bang Garong, di Ruang Nusantara di Gedung Kura-kura.
Mengapa pula Menteri itu masih merunduk-runduk, seperti Pencuri pulang kepagian.
Ih,
Menteri Humbalang di Bukit Hambalang hampir berpeluang.
Pulang.
Dari jendela Rumah Kebangsaan Indonesia Memilih Pimpinan, kami melihatnya.
Panas kepanasan dingin kedinginan.
Puisi Pemulung mabok menghisap aroma Lem.
[MWA] (Karikatur Sospol- 83)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H