Lihat ke Halaman Asli

Tiru yang Baik dari Iran! (Karikatur-74)

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1343716830483372171

[caption id="attachment_197391" align="aligncenter" width="473" caption="Grafis MWA-Karikatur 74"][/caption]

*

Ini ada kutipan dari Media Indonesia.com --- agar menjadi inspirasi bagi Penegakan Hukum, terutama KPK dan Para Hakim. Juga Presiden RI plus Kejaksaan dan Kepolisian.Kepalang akan menyambut Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-67.

“…………..News

Iran Hukum Mati 4 Koruptor

TEHERAN--MICOM:

Televisi Iran melaporkan empat orang dihukum mati karena terlibat korupsi dalam skandal terbesar bank di negara itu. ………………………. Dua terdakwa lainnya dihukum seumur hidup sementara 33 lain divonis 25 tahun di penjara karena dinyatakan melakukan korupsi, menurut jaksa penuntut Ghlam Hossein Mohseni Ejeie. …………….” "Berdasarkan putusan, empat orang dihukum mati," kata Ejeie seperti dikutip TV Iran, Senin (30/7)…………………………”

**

Kalau Pemerintah tidak mampu menjadi pelopor pemberantasan korupsi --- lantas untuk apa Indonesia Merdekamemilih serta menggaji mereka ? Mari mengambil suri tauladan dari Pemimpin Republik Rakyat Cina, atau kini dari Republik Islam Iran --- bagaimana cara para Pemimpin Negara di negeri-negeri tersebut, memenggal pengkhianatanpara koruptor.

***

Kadang-kadang rakyat cemas jangan-jangan para elit penguasa Indonesia ini sudah berkelindan dalam jerat Budaya Korupsi --- semuanya sudah bekerjaseperti Togog mengabdi pada Ponggawa khianat ala Korawa.

Korawa adalah 100 anak dengan para Cecunguk dan dukungan Kerajaan Sejenisnya --- mirip sekali dengan Pembina dan Ketua-ketua Partai Politik berbagi kavling dan kesempatan melaksanakan Budaya Korupsi di seantero Negeri.

Tujuan mereka sama --- melanggengkan ‘kekuasaan terlarang’ dengan cara Angkara Murka !

Mereka hanya menghasilkan Kebijakan yang majal. Tidak langsung menyentuh kepentingan Rakyat, malah mereka tetap bekerja diam-diam dalam Sistem Budaya Koruptif.

Angkara Murka seperti Batara Kala berusaha hendak menelan seantero Nusantara ……………..

Apakah mereka tidak mempunyai Kesadaran Nurani, setelah mereka di Piramid Kekuasaan, bahwa misi mereka seharusnya sebangun dengan piramid Pengetahuan dan Pengalaman mereka untuk ………… mengabdi sebagai Negarawan.

Mungkinkah Strategi Kebudayaan Indonesia tidak mengejawantah di dalam Sistem Pendidikan Nasional untuk memperoleh Nilai Ke- Negarawan-an di setiap tingkat dan pangkat para Birokrat dan Aparat ?

Mengapa Eksistensi mereka malah makin mengkuatirkan --- bahwa mereka sebenarnya Monster yang membahayakan Kelangsungan hidup Negara dan Bangsa Indonesia.

Tampaknya belum satu pun yang dihasilkan Dewi Saraswati, manusia berkaliber Negarawan Indonesia dari kalangan para Jenderal dan Intelektual ……………………………  tampil untuk menyelamatkan NKRI (?)

[MWA] (Karikatur Sospol-74)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline