Lihat ke Halaman Asli

Kejamnya Hukum Karma --- Kehamilan yang Tidak Dikehendaki (Features)

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13364409212134253107

*

Senggama Terlarang. Hamil menghamili menimbulkan akibat yang sangat tragis --- segi negatifnya Kekejaman, Kehancuran kehormatan, Kemanusiaan dan Penderitaan pribadi.

Rentetan mata rantai kehidupan --- dari pembunuhan sampai dosa tidak berampun (?)

Dari berita kontemporer --- mudahnya melakukan senggama dalam berbagai kesempatan, remaja, mahasiswa, pns, pedagang, aparat, TKW, dan sesiapa saja yang mempunyai kesempatan.

Konsekwensinya kehamilan di luar nikah --- kehamilan yang tidak dikehendaki. Yang tidak mempunyai suami memilih teruskan kehamilan atau abortus --- pembunuhan. Yang mempunyai suami --- merusakan hari depan sang janin dan sanak saudara yang sudah terlahir, mengacaukan hubungan darah dan pewarisan.

Dari berita pembunuhan janin dari kandungan --- dilakukan seseorang dokter atauoknum yang berani, bisa ribuan janin setahun. Alangkah mengerikannya.

Kisah, seorang pemuda menyatroni rumah keluarganya yang pergi cuti --- di rumah itu ada anak gadis pemilik rumah, yang turut menjaga rumahnya. Kisah yang gampang diantisipasi.

Beberapa bulan kemudian gadis itu hamil --- tidak tahu apa alasan, mengapa tidak mau bertanggung jawab. Gadis itu terbuang dalam penderitaannya ………………………………

Selama 50 tahunan “gadis terbuang itu” menderita terlunta-lunta, menjadi orang yang menadah kasihan orang lain --- anaknya dari bayi sampai tua-nya, berumur 50 tahunan menjalani takdir menjadi “gambaran manusia terkutuk”. Tergantung belasan kasihan.

“Gadis terbuang itu” telah mati, mungkin di umurnya yang 70-an --- dari seorang anak yang berbahagia, menjalani hidup yang panjang dalam penderitaan tragedi. Anak hasil hubungan tidak syah itupun kini masih menjalini hidupnya sebagai sampah masyarakat.

 

**

Ada lagi seorang pemuda bekerja di pabrik sabun --- dapat fasilitas kamar di pabrik sabun, uniknya kamar itu menempel di rumah utama bos --- rupanya,ada jendela yang sudah tidak terpakai masih berhubungan dengan bidang dinding kamar si pemuda. Bisa dibuka dari rumah utama.

Kisah bisa di tebak --- hubungan seks antara anak gadis Orang Kaya, yang haus seks, begitu pula  si buruh kere yang haus dan lapar. Hamil !

Gadis hamil itu dibunuh si Buruh kere --- polisi mudah menemukan jejak pembunuhan itu. Akhirnya “Buruh kere” menjalani hidupnya di bui, entah belasan tahun entah lebih --- ia dibuang jauh dari tempat kelahirannya. Entah di mana kini.

“Si Orang Kaya” sekeluarga menderita malu, terbuang dalam perantauannya --- di masa pembuangan pembunuh anaknya, ia dan keluarganya pun berantakan dalam kemiskinan yang mengerikan. Tidak tahu apa setiap anggota keluarganya harus menderita sampai kapan (?).

 

***

Kembali kepada kisah si Pemuda dengan “Gadis Terbuang” --- ia sukses dalam kehidupan yang limpah melimpah, seperti harta yang tidak terbatas. Jadi Birokrat, Bankir dan Pemegang Saham di berbagai Sektor.

Beristri 3 wanita --- mempunyai anak 15 orang.5 berjenis perempuan dan 10 lelaki. Mereka bergelimang kenikmatan sampai 2 anak terkecil ………………… (?)

Hanya 3 anak yang sempat menyelesaikan pendidikan sampai Sarjana --- sarjana-sarjana dungu yang tidak bisa menyelesaikan masalah hidupnya………….. 3 pula anaknya, yang salah satunya diwarisi kebun kelapa sawit …………. Aneh, anak-anak itu lenyap dalam berita tragedi kemiskinan yang mustahil untuk diterima akal ……………………. (?)

3 menantunya adalah para Birokrat yang sukses, tetapi tampaknya berada dalam arus deras pembrantasan korupsi --- mungkin duit dan hartanya akan habis menyusut, perkaranya tetap saja menuju ke tiang gantungan (?)

“Si Pemuda” sepanjang hidupnya dihantui kehidupan tragis “Si Gadis Terbuang” dan anak lelakinya --- tetapi sepanjang umurnya pula ia tidak berusaha memperbaiki jalan dosa itu. Ia menderita dalam kekayaan dan kesuksesannya --- ia mati dalam umur 76 tahun di tepi tubir kemiskinan.

Ia menyaksikan dengan tidak berdaya 2 gadis remajanya yang menatap hidup masa depan dalam kemiskinan. Memang 2 perempuan itu hidup dalam kemiskinan kini (?).

Ke-3 isterinya pun menghadapi kematian yang sangat pedih --- yang bisa dialami siapa saja , sebenarnya.

Kontemporer, berita pembunuhan abortus bisa dilakukan dengan mudah, bahkan dilakukan oleh dokter-dokter yang melakukan Sumpah Dokter. Para remaja tidak kuatir lagi melakukan senggama di mana-mana --- dari kamar kos, taman-tegalan, hotel-warnet, sampai ke kamar tidur orang tuanya ………………….. (?).

Bayi terbuang, anak-anak terlunta-lunta --- tanpa kasih orang tua yang melahirkannya. Hukum hampir tumpul membatasi “hasrat” haram --- hubungan terlarang. Apakah Hukum Tuhan atau Hukum Alam akan ada untuk mengkompensasi angkara murka ini.

Apakah azas hukum itu yang bernama Hukum Karma (?) --- akan berlaku dalam bentuk-bentuk vonisnya terhadap ekologi alamiah dan penderitaan manusiawi ?

[MWA] (Features -61; filsafat -18)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline