Lihat ke Halaman Asli

BI Rate Turun menjadi 5,75 Persen --- Lantas ? (Karikatur)

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1329134480708733372

Ketika muncul isu Bank Indonesia mohon menaikkan gaji ---- anggaran pun telah diajukan ke DPR RI.

Mantan Wakil PresidenJusuf Kalla, memberikan komentar : “ Ingin naik gaji ?Turunkan dulu bunga !”

Memang banyak pihak yang mengomentari usul kenaikan gaji BI itu --- sasaran tugasnya dibiayai dengan belanja yang sangat besar, malah minta gaji naik.

Beruntung hitung-hitungan DPR cocok pula dengan keinginan pihak BI --- gajiBI yang telah “Top Markotop”lolos, dinaikkan 3 persen.

Dan telah dibahas --- sukses !

Syukurlah.

Kamis(9/2) Bank Indonesia menurunkan BI Rate dari 6 persen ke 5,75 persen --- konon untuk menunjang pertumbuhan ekonomi --- jangan terpengaruh dengan krisis ekonomi di AS dan Eropa.

Tentu maksudnya memberikan kesempatan kepada Bank Komersial menurunkan bunga kredit untuk mendorong sektor riil.

Tentunya BI sudah mempunyai instrument untuk dimainkan,  menggiring Bank Komersial menjalankan peranannya terutama Bank BUMN.

Ini kutipan dari Kompas.com: “ …………… "Memang bukan tidak ada cost-nya semua itu, mana ada yang gratisan di bawah kolong langit ini. Pasti ada cost-nya sedikit banyak kepada exchange rate (nilai tukar). Kita hitung semua itu dan kita coba cari titik tengah yang paling optimum buat kita sebagai bangsa agar intermediasi jalan, agar sektor riil jalan, agar ekspor tidak terlalu terpukul, dan seterusnya," pungkas Darmin…………………”

Itu diacerita cost-nya. --- mudah-mudahan inflasi dan kurs rupiah terjamin.Memang ada dalih untuk menghadapi 2-3 bulan di depan --- terutama kebijakan pemerintah yang menyangkut BBM.

Ada lagi jaminan Cadangan Devisa juga naik --- mudah-mudah saja Ekspor Indonesia yang telah ada gejala terpengaruh menciut di triwulan IV tahun 2011, volume dan harga komoditi-nya--- nanti-nanti, tidak memaksa Cadangan Devisa disedot ancaman kemerosotan kurs IDR.

Kita tunggu permainan instrument moneter dan fiskal --- terutama pengaruh BI terhadap biaya operasi Bank Komersial --- jangan hanya pelarangan jor-joran berhadiah.

Mengapa Bank-bank itu memburu Likuiditas ?

Mengapa DPR menyerukan agar bunga kredit segera turun --- terutama Bank BUMN. Benar enggak itu informasi angka pertumbuhan kredit ?

[MWA] (Karikatur Sospol – 29)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline